Analisis Kinerja Traksi Tiga Model Alat Traksi untuk Tanah Lumpur
Date
2026Author
Syaputra, Frandy Mey
Hermawan, Wawan
Setiawan, Radite Praeko Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Penerapan mekanisasi pertanian merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja di sektor pertanian. Keberhasilan operasi pertanian tersebut terutama yang melibatkan operasi pengolahan tanah sangat bergantung pada jenis alat dan mesin pertanian yang digunakan. Salah satu mekanisasi pertanian yang digunakan untuk pengolahan tanah adalah traktor. Alat mekanis seperti traktor mampu melakukan proses pengolahan tanah menjadi lebih cepat, sehingga pengolahan kedalaman tanah lebih seragam. Terdapat lahan sawah yang dijumpai di Indonesia memiliki kedalaman lebih dari 20 cm. Penggunaan traktor roda dua pada kondisi tersebut menghasilkan slip yang tinggi, sehingga dibutuhkan alat traksi yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian bertujuan menganalisis kinerja traksi dan menentukan desain terbaik dari tiga model alat traksi yaitu tipe trek, tipe propeller dan tipe screw. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Agustus tahun 2024 di laboratorium Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem IPB. Perancangan desain dan kontruksi model alat traksi dilakukan menggunakan peralatan dan bahan yang ada di laboratorium. Pengujian kinerja traksi alat traksi dilakukan di bak tanah yang berisi tanah berlumpur dengan kedalaman 25 cm. Tanah berlumpur yang dikondisikan memiliki kadar air 75 (%bk) dengan fraksi pasir 8%, debu 42%, dan liat 50%. Nilai batas plastisitas dan indeks plastisitas tanah yang digunakan sebesar 38% dan 31%. Pembacaan data pada pengujian traksi dilakukan menggunakan sensor ultrasonik, potensiometer, dan straingauge. Parameter yang diuji yaitu slip, ketenggelaman, tekanan, dan efisiensi traksi dengan variasi beban vertikal 93,2 N – 222,7 N dan beban horizontal 29,42 N. Pemilihan desain terbaik dilakukan menggunakan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) pada data hasil pengujian. Berdasarkan metode AHP, skor tertinggi dalam penentuan desain alat traksi terbaik untuk beban minimum diperoleh sebesar 0,78 pada alat traksi tipe trek, untuk beban medium diperoleh sebesar 0,83 pada alat traksi tipe trek, dan untuk beban maksimum diperoleh sebesar 0,87 pada alat traksi tipe trek. Dengan demikian, desain trek ditentukan sebagai desain yang ideal karena memiliki skor tertinggi terhadap seluruh parameter berdasarkan setiap perlakuan pembebanan minimum, medium, dan maksimum.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2316]