Respons Fisiologis Sapi Perah Dara Friesian Holstein pada Pemberian Level Bahan Kering Berbeda
Abstract
Stres panas terjadi ketika perolehan panas dari lingkungan dan metabolisme melampaui kehilangan panas melalui radiasi, konveksi, penguapan, dan konduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti dampak stres panas pada respons fisiologis sapi perah dara friesian holstein melalui berbagai tingkat ransum pakan. Tiga perlakuan yang dilakukan; NDM (Normal Dry Matter), HDM (High Dry Matter), dan LDM (Low Dry Matter). Perlakuan dilakukan pada tiga sapi betina friesian Holstein menggunakan model Latin Square Design (3x3). Respon fisiologis yang diamati antara lain; suhu permukaan kulit (Ts), rektum (Tr), laju pernapasan (Rr), dan detak jantung (Hr) kemudian diukur pada tiga waktu yang berbeda dalam sehari (7.30, 12.30, dan 17.30). Kondisi iklim mikro seperti suhu lingkungan (T), kelembaban relatif (RH) yang lalu digunakan untuk menghitung Temperature-Humidity Index (THI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Tr, Rr, dan Hr pada setiap perlakuan tidak berbeda secara signifikan (P>0,05). Nilai Tr, Rr, dan Hr meningkat seiring dengan meningkatnya suhu lingkungan seiring berjalannya hari. Sapi perah yang diberi pakan LDM cenderung memiliki nilai rataan Tr, Rr, dan Hr yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya.