Karakteristik Semen Segar dan Semen Beku, Potensi Produksi Semen Beku dan Profil Protein Plasma Semen Sapi Aceh
Date
2025Author
Sophian, Edy
Arifiantini, R. Iis
Setiadi, Mohamad Agus
Said, Syahruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Karakteristik semen segar dan beku serta potensi produksi semen beku bervariasi dari individu ke individu dan dari rumpun sapi ke rumpun sapi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas semen segar dan beku, kinematik sperma setelah pembekuan, menghitung potensi produksi semen beku dan menganalisis protein plasma semen dari sapi aceh. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) di Lembang dan Singosari tahun 2022 serta data primer tentang kualitas semen segar dan beku, kinematik sperma semen beku dan profil protein plasma semen dari lima sapi aceh.
Pengambilan semen dilakukan seminggu sekali sesuai dengan prosedur operasi standar BIB. Semen selanjutnya dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Evaluasi secara makroskopis meliputi volume, warna, derajat keasamanan (pH) dan konsistensi atau derajat kekentalan. Evaluasi mikroskopis meliputi gerakan massa, motilitas, viabilitas, morfologi, konsentrasi sperma, pengujian keutuhan membran plasma sperma (MPU) dan keutuhan tudung ak-rosom (TAU).
Sampel semen beku dari lima ekor sapi aceh jantan, dua ekor menggunakan pengencer Tris Kuning Telur (TKT) dan tiga ekor menggunakan pengencer skim kuning telur (SKT) masing-masing 5 batch produksi dan 10 straw per batch. Semen beku di-thawing dalam suhu 37oC selama 30 detik. Semen dikeluarkan dari straw dan disimpan dalam tabung mikro dan diletakkan pada dry bath (37oC). Semen yang telah di-thawing diambil sebanyak 10 µl dan diencerkan dengan 50 µl Phosphate Buffer Saline (PBS), kemudian dihomogenkan dan di-ambil sebanyak 4 µL diletakkan di atas gelas objek, sampel ditutup dengan gelas penutup. Sampel dievaluasi menggunakan computer assisted semen analysis (CASA; Sperm Vision, Minitube Germany).
Kinematik sperma yang diuji adalah VAP (µm/s), VCL (µm/s), VSL (µm/s), STR (%), LIN (%), WOB (%), ALH (µm), BCF (Hz)DAP (µm/s), DCL (µm/s), DSL (µm/s). Semen beku juga dilakukan pengujian terhadap viabilitas, morfologi, MPU, TAU dan status DNA sperma. Profil protein plasma semen di-analisis menggunakan 1D-SDS-Page. Analisis 1D-SDS page dilakukan untuk mengetahui profil protein berdasarkan berat molekul yang digambarkan dalam bentuk pita pada gel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume semen tertinggi ditemukan pada sapi jantan dengan kode 211501 dan 211608 dengan volume semen masing-masing sebesar 6,1 ml dan 6,2 ml. Karakteristik mikroskopis semen sapi jantan aceh tidak menunjukkan perbedaan pergerakan massa, motilitas sperma, viabilitas, morfologi dan MPU, kecuali konsentrasi dan TAU sperma. pejantan dengan kode 211605 memiliki konsentrasi sperma tertinggi.
Viabilitas, MPU, morfologi dan TAU sperma semen beku sapi aceh tidak berbeda antar individu. Total motilitas jantan nomor 211710 lebih tinggi dari jantan
lainnya. Motilitas progresif tertinggi ditemukan pada sapi jantan nomor 211710 dan 211605. DNA utuh tertinggi ditemukan pada sapi jantan 211710 (95,05 ± 1,59%) dan 211605 (96,00 ± 1,07%) (P<0,05).
Motilitas sperma total dalam pengencer TKT dan SKT tidak berbeda (P>0,05), namun motilitas sperma progresif dalam pengencer TKT lebih tinggi dibandingkan dengan sperma dalam pengencer SKT. Pengencer TKT meskipun menunjukkan motilitas progresif yang lebih tinggi, namun keduanya masih sesuai dengan persyaratan mutu semen beku dalam SNI semen beku yaitu > 40%. Kinematik sperma menunjukkan jarak tempuh sperma (DAP, DCL, DSL), dan kecepatan pergerakan sperma (VAP, VCL, VSL) signifikan (p<0,05) lebih tinggi pada semen beku dalam pengencer TKT dibandingkan dengan pengencer SKT. Parameter kinematik sperma yang lain (STR, LIN, WOB, ALH, dan BCF) tidak menunjukkan perbedaan. Penelitian menyimpulkan sperma semen beku dalam pengencer TKT menunjukkan nilai kinematik lebih tinggi pada beberapa variabel dibandingkan dengan pengencer SKT.
Produksi semen beku tertinggi ditemukan pada sapi jantan berkode 211501 dan 211605, yang masing-masing menghasilkan 10758±2817 dan 11399±2658 straw/tahun (P<0,05). Konsentrasi protein sapi aceh hasil penelitian ini berkisar antara 151,38 – 158,34 mg/mL dengan rata-rata 154,87 mg/mL. Total sebanyak 10 pita protein ditemukan dalam penelitian ini, yaitu: 270-176 kD, 175-131 kD, 130-96 kD, 95-66 kD, 65-51 kD, 50-36 kD, 30-16 kD, 15-6 kD dan 5 kD. Sapi nomor 211608, 211609 dan 211710, ditemukan seluruh pita, sedangkan 2 ekor sapi no 211501 dan 211605 tidak ditemukan Pita 270-176 kD.
Collections
- MT - Veterinary Science [922]