Strategi Pengembangan Ternak Domba untuk Pembangunan Daerah di Kabupaten Banjarnegara
Abstract
Kabupaten Banjarnegara, salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah, didominasi oleh
perdesaan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah. Nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) per kapita Banjarnegara sebesar Rp 3.773.323 masih jauh di bawah
rata-rata PDRB per kapita Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 6.706.874. Tingkat kemiskinan di
Kabupaten Banjarnegara juga relatif tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Sebagian besar
masyarakat Banjarnegara menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, yang memberikan
kontribusi besar terhadap PDRB daerah. Kabupaten Banjarnegara memiliki potensi peternakan
domba batur yang telah diakui sebagai sumber daya genetik ternak lokal unggul Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi wilayah pengembangan ternak
domba di Kabupaten Banjarnegara. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data
sekunder yang berasal dari Statistik Peternakan tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Selain data sekunder penelitian ini juga
menggunakan data primer berupa kuisioner dan wawancara dengan responden peternak,
akademisi dan personal Dinas Peternakan Kabupaten Banjarnegara.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis wilayah basis usaha ternak domba di
Kabupaten Banjarnegara; (2) Menganalisis karakteristik penyebaran dan spesialisasi usaha
ternak domba di Kabupaten Banjarnegara; (3) Merumuskan strategi pembangunan berbasis
ternak domba di Kabupaten Banjarnegara secara berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan
digunakan analisis Location Quotient (LQ), Indeks Lokalisasi (LI), dan Indeks Spesialisasi (SI)
untuk mengidentifikasi wilayah potensial dalam pengembangan ternak domba. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa wilayah basis untuk peternakan domba di Kabupaten Banjarnegara
meliputi Kecamatan Karangkobar, Pejawaran, Batur, dan Wanayasa. Tidak ada kecamatan
yang secara khusus mengkhususkan diri pada peternakan domba. Analisis Quantitative
Strategic Planning M atrix (QSPM) mengidentifikasi tiga strategi utama pengembangan
wilayah yang berfokus pada peternakan domba, yaitu peningkatan kualitas domba, peningkatan
keterampilan, dan kapasitas peternakan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wilayah basis untuk peternakan domba di
Kabupaten Banjarnegara adalah Kecamatan Karangkobar, Pejawaran, Batur, dan Wanayasa.
Penyebaran dan spesialisasi usaha ternak domba menunjukan bahwa tidak ada kecamatan yang
khusus berspesialisasi pada ternak domba, jenis ternak yang dipelihara cukup beragam. Strategi
pengembangan yang tepat untuk mengoptimalkan potensi ternak domba di Kabupaten
Banjarnegara meliputi peningkatan produktivitas ternak domba, pengembangan keterampilan
dan kapasitas peternak, integrasi dengan sektor pertanian lainnya, serta peningkatan dukungan
infrastruktur dan penerapan teknologi modern.
Collections
- MT - Economic and Management [2999]