Penggunaan Hidrolisat Bulu Ayam Dan Sorgum Serta Suplemen Kromium Organik Untuk Meningkatkan Produksi Susu Pada Sapi Perah
Abstract
Peran mineral Kromium (Cr) sebagai faktor toleransi glukosa (GTF) telah diketahui khususnya dalam meningkatkan entri glukosa ke dalam sel. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kemampuan nutrisi hidrolisat bulu ayam dan sorgum sebagai pengganti bungkil kedelai dan jagung serta mengetahui efek suplementasi Cr-organik terhadap produksi susu dan respons kekebalan pada sapi perah.
Percobaan dimulai dengan sintesis Cr-organik dengan menerapkan level Cr 500, 1000 dan 1500 mg/kg serta level triptofan 0, 600 dan 1200 mg/kg pada dua jenis fungi yaitu Aspergillus oryzae dan Saccharomyces cerevisiae. Efisiensi inkorporasi Cr dan penampilan produk terbaik diperoleh dari fungi Saccharomyces cerevisiae pada level Cr 1000 mg/kg dan triptofan 600 mg/kg. Percobaan selanjutnya adalah percobaan in vitro dan in vivo untuk menguji 5 macam ransum perlakuan yaitu A = Ransum standar (TDN +68%, PK ±3%), B A bungkil kedelai 5% (TDN ±71%, PK ±16%), C B (bungkil kedelai 5% diganti hidrolisat bulu ayam 3% + Zn-Lisinat), DC + Cr-organik 1.59 mg/kg dan E D (jagung 14% diganti sorgum 14%). Sebanyak 15 ekor sapi perah FH digunakan pada percobaan berikutnya untuk mengetahui rensponsnya terhadap produksi susu dan Kesehatan ternak.
Penggunaan hidrolisat bulu ayam sebagai pengganti bungkil kedelai menghasilkan kecernaan dan fermentabilitas ransum yang lebih rendah, namun dapat ditingkatkan dengan suplementasi Cr-organik hingga setara dengan ransum bungkil kedelai. Substitusi jagung dengan sorgum menghasilkan profil VFA yang lebih baik sehingga Non Glucogenic Ratio dan metan yang dihasilkan lebih rendah (1.56 vs 1.43 dan 21.58 vs 16.80 mM). Sejalan dengan percobaan in vitro suplementasi Cr pada sapi perah meningkatkan produksi susu 17.3%, lemak 31.8%, protein 27.6% dan laktosa 19.0%. Penggunaan sorgum sebagai pengganti jagung menghasilkan produksi susu yang lebih tinggi (23.4 vs 26.2 kg/hari). Kadar ion K susu dan leukosit darah lebih rendah serta Ig-G lebih tinggi pada ransum yang mendapat suplementasi Zn dan Cr.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tanpa disertai suplementasi Cr-organik hidrolisat bulu ayam yang disuplementasi Zn-lisinat tidak mampu menggantikan bungkil kedelai Ada indikasi kuat bahwa mineral Cr esensial bagi mikroba rumen. Sorgum menghasilkan efisiensi energi heksosa menjadi VFA yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan produksi susu lebih tinggi. Suplementasi Zn dapat meningkatkan ketahanan terhadap mastitis, sedangkan suplementasi Cr dapat meningkatkan respons kekebalan pada sapi borah. ...
Collections
- DT - Animal Science [350]