Keragaan Agronomi dan Intersepsi Cahaya pada Sistem Budidaya Multi-kanopi Padi

Abstract

Tanaman padi merupakan salah satu komoditi utama tanaman pangan, dimana kebutuhannya terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Hal ini menyebabkan perlunya berbagai upaya untuk terus meningkatkan hasil tanaman padi. Multi-kanopi padi merupakan salah satu sistem budidaya yang dapat meningkatkan produksi tanaman padi melalui pengoptimalan ruang panen secara vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaan agronomi, intersepsi cahaya, dan produksi tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023-April 2024, di Kebun Percobaan Sawah Baru, Babakan Dramaga Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor yaitu sistem budidaya dengan 4 ulangan. Penelitian terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dengan menggunakan sistem budidaya mono varietas (Inpari 30, Inpari 32, dan IPB 9G), multi-kanopi satu rumpun (Inpari 30-IPB 9G dan Inpari 32-IPB 9G), multi-kanopi sisip satu (Inpari 30-IPB 9G dan Inpari 32-IPB 9G), dan multi-kanopi sisip dua (Inpari 30-IPB 9G dan Inpari 32-IPB 9G). Sistem multi-kanopi sisip satu memberikan respon yang baik terhadap karakter tinggi tanaman, panjang daun bendera, laju fotosintesis, panjang akar, bobot kering akar, bobot gabah per rumpun, panjang malai, jumlah malai per rumpun, dan jumlah gabah per malai Inpari 30 dan Inpari 32, serta memberikan respon yang baik terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah anakan, laju transpirasi, CO2 interseluler, kondukstansi stomata, laju tumbuh relatif, bobot kering akar, bobot gabah per rumpun, dan persentase gabah isi IPB 9G. Sistem budidaya multi-kanopi menurunkan persentase intersepsi cahaya tanaman padi berkisar antara 19,13-61,54%. Kombinasi varietas pada sistem multi-kanopi sisip satu meningkatkan potensi hasil ha-1 sebesar 10,18% (Inpari 30-IPB 9G) dengan nilai NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan) sebesar 1,75 dan meningkat sebesar 13,81% (Inpari 32-IPB 9G) dengan nilai NKL sebesar 1,64 jika dibandingkan dengan sistem mono-varietas.

Rice plants are one of the primary food crop commodities, and the need for them continues to increase along with the increasing population, so various efforts are required to continue to increase rice crop yields. Multi-canopy rice is one of the cultivation systems that can increase rice crop production by optimizing vertical harvest space. This research evaluates agronomic performance, light interception, and rice crop production. This This research was carried out from November 2023 to April 2024 at the Sawah Baru Experimental Garden, Babakan Dramaga, Department of Agronomy and Horticulture, Bogor Agricultural University. The research used a one-factor Randomized Complete Block Design (RCBD), a cultivation system with four replications. The study consisted of 9 treatment combinations using mono-variety cultivation systems (Inpari 30, Inpari 32, and IPB 9G), combine of two varieties in one hill multi-canopy (Inpari 30-IPB 9G and Inpari 32-IPB 9G), inter-variety one-insertion multi-canopy (Inpari 30-IPB 9G and Inpari 32-IPB 9G), and inter-variety two-insertion multi-canopy (Inpari 30-IPB 9G and Inpari 32-IPB 9G). The inter-variety one-insertion multi-canopy system gave an excellent response to the characters of plant height, flag leaf length, photosynthesis rate, root length, root dry weight, grain weight per hill, panicle length, number of panicles per hill, and number of grains per hill of Inpari 30 and Inpari 32. It responded well to plant height, number of tillers, transpiration rate, intercellular CO2, stomatal conductance, relative growth rate, root dry weight, grain weight per hill, and percentage of filled grain of IPB 9G. The multi-canopy cultivation system reduced the percentage of light interception of rice plants, ranging from 19.13 to 61.54%. The combination of varieties in the single-insert multi-canopy system increases the potential yield ha-1 by 10.18% (Inpari 30-IPB 9G) with an LER (Land Equivalent Ratio) value of 1.75 and increases by 13.81% (Inpari 32-IPB 9G) with an NKL value of 1.64, compared to the mono-variety system.