dc.description.abstract | Pengembangan agroindustri adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ekonomi. Kelor sebagai komoditas yang sangat strategis untuk dikembangkan dengan kekayaan gizinya hingga disebut sebagai superfood. CV. Tri Utami Jaya merupakan industri pengolahan hasil pertanian yang memanfaatkan daun kelor dalam berbagai varian produk. Permasalahan yang dihadapi oleh CV. Tri Utami Jaya adalah tingginya kapasitas mesin terpasang yang tidak terpakai (idle capacity). Selain itu, permintaan produk cenderung meningkat, sedangkan kebutuhan bahan baku masih kurang dan fluktuatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pengadaan bahan baku yang akurat dengan menggunakan model Autoregressive Integrated
Moving Average (ARIMA), menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengadaan bahan baku, dan memperoleh strategi pengadaan bahan baku agroindustri daun kelor yang berkelanjutan. Metode analisis yang digunakan adalah gabungan teknik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh prioritas strategi. Model prakiraan pada tujuan pertama penelitian ini berhasil menentukan model prediksi pengadaan dan jumlah kebutuhan bahan baku yang harus dipesan pada periode mendatang. Hasil prakiraan ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengadaan bahan baku yang tepat dan jumlah pengadaan yang optimal. Hasil dari tujuan kedua penelitian ini juga telah berhasil mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengadaan bahan baku CV. Tri Utami Jaya. Hasil dari tujuan ketiga penelitian ini ditemukan bahwa strategi pemenuhan bahan baku dengan strategi prioritas pertama adalah memanfaatkan ketersediaan lahan yang luas di NTB perkebunan inti dan kemitraan), bantuan modal bagi petani, dan dukungan pemerintah dalam penanaman kelor yang melibatkan tenaga kerja lokal dengan skor 0,3156. Strategi prioritas kedua adalah sosialisasi untuk mendorong petani melakukan replanting kelor dengan memastikan keuntungan yang lebih tinggi dari komoditas daun kelor dengan skor 0,1979. Strategi prioritas ketiga adalah memaksimalkan penggunaan gudang penyimpanan untuk menampung dan menyimpan bahan baku dalam jumlah besar saat ketersediaan tinggi, guna menghadapi ancaman berkurangnya ketersediaan bahan baku dan ketidakpastian cuaca dengan skor 0,1768. | |