Efektivitas Terapi Kompres Madu dalam Proses Penyembuhan Skin Graft pada Kucing
Abstract
Skin graft merupakan tindakan memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan kulit dari satu tempat ke tempat lain. Keberhasilan skin graft pada kucing tergantung pada teknik dan perawatan yang tepat. Madu adalah salah satu obat luka yang banyak digunakan dari zaman dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kompres madu dalam mempercepat proses penyembuhan skin graft pada kucing.
Penelitian ini menggunakan 8 ekor kucing domestik jantan berumur 1 – 2 tahun dengan berat badan 2 – 4 kg dan secara klinis dinyatakan sehat yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok I yaitu 4 ekor kucing dilakukan operasi skin graft (FTSG) dengan bentuk lingkaran berdiameter 3 cm dan diberikan terapi menggunakan madu. Perlakuan kedua/ kontrol positif yaitu 4 ekor kucing dilakukan operasi skin graft (FTSG) dengan bentuk lingkaran berdiameter 3 cm dan diberikan terapi menggunakan kassa antibiotik Daryant Tulle® yang mengandung Framycetin Sulfate 1% sebagai perban.
Berdasarkan pengamatan objektif dan subjektif, dapat disimpulkan bahwa pengamatan terhadap warna kulit donor dan tes respon nyeri menunjukan madu lebih efektif dari pada Framycetin Sulfate 1%. Pengamatan tes perdarahan, pertumbuhan rambut, ukuran kulit donor, tes absorpsi obat dan reaksi obat menunjukkan tingkat efektivitas yang sama antara madu dan Framycetin Sulfate 1%.
Kata kunci : kucing, madu, persembuhan luka, skin graft Skin grafting involves the transfer of partial or full thickness skin from one site to another. The success of skin grafts in cats depends on appropriate technique and care. Honey has been recognized as an effective wound treatment since ancient times. This study aims to evaluate the effectiveness of honey compress therapy in accelerating the healing process of skin grafts in cats.
The research involved eight healthy male domestic cats, aged 1 to 2 years and weighing between 2 to 4 kg, divided into two groups. The first group consisted of four cats that underwent Split-thickness skin graft (STSG) surgery with circular grafts measuring 3 cm in diameter, treated with honey. The second treatment/ control group included four cats that also underwent FTSG surgery with 3 cm diameter grafts, but received treatment with Daryant Tulle® antibiotic gauze, containing Framycetin Sulfate 1% B.P as a dressing.
Based on objective and subjective observations, it can be concluded that observations of donor skin color and pain response tests indicate that honey is more effective than Framycetin Sulfate 1%. Observations of bleeding tests, hair growth, donor skin size, drug absorption tests, and drug reactions show the same level of effectiveness between honey and Framycetin Sulfate 1%.
Keywords: cats, healing processs, honey, skin graft
Collections
- MT - Veterinary Science [922]