Analisis Serangan Tikus Sawah (Rattus argentiventer) Pasca Aplikasi Burung Hantu (Tyto alba) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat

Abstract

Pengendalian ramah lingkungan dengan cara biologis saat ini banyak dilakukan, salah satunya dengan menggunakan musuh alami tikus sawah yaitu predator burung hantu yang dapat mengendalikan hama tikus sawah tanpa merusak padi dan lahan atau menimbulkan pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai kerugian yang dialami petani akibat hama tikus sawah di Kabupaten Karawang, persepsi dan perilaku petani terhadap pengendalian hama tikus sawah menggunakan burung hantu di Kabupaten Karawang, pelaksanaan pengendalian hama tikus sawah di Kabupaten Karawang, dan prioritas kebijakan yang dapat dilaksanakan dan diambil untuk mengoptimalkan pemanfaatan burung hantu secara berkelanjutan dalam rangka pengendalian hama tikus sawah di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah survey dan observasi lapangan yang meliputi observasi jumlah sarang tikus aktif, menghitung persentase serangan, menghitung jumlah burung hantu setelah introduksi, menghitung produksi tanaman, dan persepsi petani dalam pengendalian tikus lapangan dengan menggunakan burung hantu, serta sebagai analisis data. Pemanfaatan burung hantu (Tyto alba) efektif dalam mengendalikan hama tikus sawah, hal ini ditunjukkan dengan adanya korelasi antara tingginya jumlah burung hantu dengan berkurangnya tingkat serangan tikus di areal persawahan.

Environmentally friendly control using biological methods is currently being carried out, one of which is using the natural enemy of rice field rats, namely the owl predator which can control rice field rat pests without damaging rice and land or causing pollution. This research aims to analyze the value of losses experienced by farmers caused by rice field rat pests in Karawang Regency, farmers' perceptions and behavior towards controlling rice field rat pests using owls in Karawang Regency, implementation of rice field rat pest control in Karawang Regency, and policy priorities that can be implemented and taken to optimize the sustainable use of owls in the context of controlling rice field rat pests in Karawang Regency. The method used is a survey and field observation which includes observing the number of active rat nests, calculating the percentage of attacks, calculating the number of owls after introduction, calculating crop production, and farmers' perceptions of controlling field rats using owls, as well as data analysis. The use of owls (Tyto alba) is effective in controlling rice field rat pests, this is shown by the correlation between the high number of owls and the reduced level of rat attacks in rice field areas.