Reformulasi dan Intervensi Sup Krim Labu Kuning (Cucurbita moschata) Instan Tinggi Betakaroten untuk Menurunkan Stres Oksidatif pada Lansia
Date
2025Author
Irwan, Wawan Saepul
Setiawan, Budi
Sulaeman, Ahmad
Hardinsyah
Muhandri, Tjahja
Metadata
Show full item recordAbstract
Populasi lansia terus meningkat setiap tahun dan diproyeksikan mencapai 50 juta pada tahun 2055 (Kemenkes 2024). Lebih dari 20% lansia tergolong penyandang disabilitas (Yau et al. 2022). Disabilitas ini umumnya disebabkan oleh prevalensi tinggi penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. PTM diyakini dipicu oleh stres oksidatif yang disebabkan oleh ketidakmampuan sistem antioksidan tubuh dalam menangkal radikal bebas. Salah satu pangan fungsional potensial yang dapat membantu mengatasi masalah ini adalah labu kuning, yang kaya akan vitamin, mineral, dan komponen bioaktif seperti ß-karoten. Sebagai karotenoid utama dalam labu kuning, ß-karoten berperan penting dalam menetralkan radikal bebas. Penelitian sebelumnya telah mengembangkan labu kuning menjadi sup krim instan (Irwan et al. 2020), yang memiliki daya terima yang baik di kalangan lansia dan mampu memenuhi 46,9% kebutuhan harian ß-karoten, namun kandungan protein pada sup tersebut masih tergolong rendah, yaitu hanya 2,2%.
Penelitian ini bertujuan untuk mereformulasi sup krim labu kuning instan (Cucurbita moschata) dengan menambahkan dada ayam serta mengevaluasi pengaruhnya terhadap stres oksidatif pada lansia. Penelitian menggunakan desain quasi-experimental dengan subjek lansia berusia lebih dari 65 tahun yang sehat secara umum, tidak memiliki penyakit kronis, tidak mengalami gangguan kognitif berat, dan tidak mengonsumsi obat selain obat antihipertensi atau antikolesterol. Sebanyak 18 subjek dibagi menjadi dua kelompok: 9 orang mengonsumsi sup krim labu kuning (Cucurbita moschata) formula original (SKO), dan 9 orang lainnya mengonsumsi sup krim labu kuning (Cucurbita moschata) dengan tambahan dada ayam (SKD). Sup diberikan sebanyak 15 g per hari (basis kering) dengan frekuensi 6 hari per minggu selama 4 minggu. Untuk SKD, dada ayam ditambahkan sebesar 6,25% dari total labu kuning.
Analisis kandungan gizi menunjukkan bahwa reformulasi berhasil meningkatkan kandungan protein (0,33 g menjadi 2,01 g), serat (1,382 g menjadi 2,085 g), vitamin, mineral, serta ß-karoten pada SKD dibandingkan SKO. Asupan ß-karoten pada kedua kelompok meningkat signifikan, tetapi hanya kelompok SKD yang menunjukkan peningkatan signifikan pada asupan kalium, vitamin A, dan karbohidrat. Penurunan tekanan darah juga signifikan pada kelompok SKD (? sistolik: -24,44 ± 18,78 mmHg; ? diastolik: -12,22 ± 13,82 mmHg; p < 0,05), sementara pada kelompok SKO tidak signifikan. Profil lipid juga membaik pada kedua kelompok, dengan penurunan kolesterol total yang signifikan hanya terjadi pada SKD. Perbaikan stres oksidatif juga lebih kuat pada kelompok SKD, dengan penurunan signifikan kadar MDA, ox-LDL, TNF-a, dan 8-OHdG plasma. Aktivitas antioksidan meningkat di kedua kelompok, tetapi peningkatan SOD secara signifikan hanya terjadi pada kelompok SKD.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sup krim labu kuning, terutama dengan reformulasi tambahan dada ayam, dapat menjadi pangan fungsional strategis untuk meningkatkan kesehatan lansia. Reformulasi ini secara signifikan meningkatkan kandungan gizi dan memberikan manfaat dalam mengontrol tekanan darah, memperbaiki konstipasi, memperbaiki profil lipid, dan menurunkan stres oksidatif pada lansia yang mengonsumsi obat antihipertensi dan antikolesterol. Sup krim labu kuning dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan lansia. The elderly population continues to increase annually and is projected to reach 50 million by 2045 (Kemenkes 2024). More than 20% of the elderly are classified as people with disabilities (Yau et al. 2022). This disability is generally caused by the high prevalence of non-communicable diseases (NCDs) such as heart disease, stroke, and diabetes. NCDs are believed to be triggered by oxidative stress due to the inability of the body's antioxidant system to neutralize free radicals. One potential functional food that may help address this issue is pumpkin, which is rich in vitamins, minerals, and bioactive components such as ß-carotene. As the primary carotenoid in pumpkin, ß-carotene plays a vital role in neutralizing free radicals. Previous studies have developed pumpkin into an instant cream soup (Irwan et al. 2020), which was well-accepted among the elderly and fulfilled 46.9% of the daily ß-carotene requirement. However, the protein content of the soup remains relatively low, at only 2.2%.
This study aims to reformulate instant pumpkin (Cucurbita moschata) cream soup by adding chicken breast and evaluating its effects on oxidative stress in the elderly. The study employed a quasi-experimental design with elderly participants aged over 65 who were generally healthy, did not have chronic diseases, did not suffer from severe cognitive impairment, and were not taking medications other than antihypertensive or anticholesterol drugs. A total of 18 participants were divided into two groups: 9 consumed the original formula pumpkin cream soup (SKO), and 9 consumed the pumpkin cream soup with added chicken breast (SKD). The soup was given at a dose of 15 g per day (dry basis) with a frequency of 6 days per week for 4 weeks. For SKD, chicken breast was added at 6.25% of the total pumpkin weight.
Nutritional analysis showed that the reformulation successfully increased protein content (0.33 g to 2.01 g), fiber (1.382 g to 2.085 g), vitamins, minerals, and ß-carotene in SKD compared to SKO. ß-carotene intake significantly increased in both groups, but only the SKD group showed significant increases in potassium, vitamin A, and carbohydrate intake. Blood pressure reduction was also significant in the SKD group (? systolic: -24.44 ± 18.78 mmHg; ? diastolic: -12.22 ± 13.82 mmHg; p < 0.05), while no significant change was observed in the SKO group. Lipid profiles also improved in both groups, with a significant reduction in total cholesterol observed only in the SKD group. Oxidative stress improvement was more pronounced in the SKD group, with significant reductions in plasma levels of MDA, ox-LDL, TNF-a, and 8-OHdG. Antioxidant activity increased in both groups, but a significant increase in SOD was only observed in the SKD group.
This study concludes that pumpkin soup, especially when reformulated with chicken breast, can serve as a strategic functional food to improve the health of the elderly. The reformulation significantly enhances nutritional content and provides benefits in controlling blood pressure, alleviating constipation, improving lipid profiles, and reducing oxidative stress in elderly individuals who routinely consumed antihypertensive and anticholesterol drugs. Pumpkin cream soup can contribute to addressing nutritional and health issues among the elderly.
Collections
- DT - Human Ecology [583]