dc.contributor.advisor | Apriliani, Vina | |
dc.contributor.advisor | Budiardi, Tatag | |
dc.contributor.author | Pramesti, Olivia Miranda | |
dc.date.accessioned | 2025-01-09T06:12:09Z | |
dc.date.available | 2025-01-09T06:12:09Z | |
dc.date.issued | 2025 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160619 | |
dc.description.abstract | Peningkatan produksi ikan nila harus diikuti dengan penyediaan benih
sehingga diperlukan segmentasi pendederan untuk menghasilkan benih siap tebar. Oleh karena itu, perlu dilakukan intensifikasi dengan peningkatan padat tebar dengan konsekuensi perbaikan manajemen air dan pakan, misalnya dengan penggunaan sistem bioflok. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja produksi dan usaha pendederan ikan nila pada sistem bioflok dan konvensional di Mina B Agribisnis. Penelitian menggunakan larva ikan nila yang dipelihara selama 42 hari. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan yaitu pendederan pada sistem bioflok dan konvensional dengan tiga ulangan berupa kolam terpal. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakuan sistem bioflok menghasilkan kinerja produksi dan kinerja usaha lebih baik. Penggunaan sistem bioflok menghasilkan laju pertumbuhan mutlak bobot dan laju pertumbuhan mutlak panjang yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional. Sistem bioflok juga memberikan keuntungan yang lebih besar dengan menghasilkan harga pokok produksi Rp216/ekor, R/C ratio 1,5, payback period 1,4, sedangkan pada sistem konvensional menghasilkan harga pokok produksi Rp227/ekor, R/C ratio 1,4, payback period 1,7. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan evaluasi kembali dalam penerapan sistem bioflok terutama pada peningkatan C/N ratio agar diperoleh kinerja pertumbuhan dan usaha yang lebih baik. | |
dc.description.abstract | Increasing tilapia production must be followed by the provision of seeds so
that nursery segmentation is needed to produce seeds ready for distribution. Therefore, intensification is needed by increasing stocking density with the consequence of improving water and feed management, for example by using a biofloc system. This study aims to analyze the performance of tilapia production and nursery efforts in the biofloc and conventional systems at Mina B Agribisnis. The study used tilapia larvae that were maintained for 42 days. The study used a completely randomized design with two treatments, namely nursery in the biofloc and conventional systems with three replications in the form of tarpaulin ponds. The results of the study stated that the biofloc system treatment produced better production performance and business performance. The use of the biofloc system resulted in a higher absolute weight growth rate and absolute length growth rate compared to the conventional system. The biofloc system also provides greater benefits by producing a production cost of Rp216/head, R/C ratio 1.5, payback period 1.4, while the conventional system produced a production cost of Rp227/head, R/C ratio 1.4, payback period 1.7. In further research, it is recommended to re-evaluate the application of the biofloc system, especially in increasing the C/N ratio in order to obtain better growth and business performance. | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Kinerja Produksi dan Usaha Pendederan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem Bioflok dan Konvensional | id |
dc.title.alternative | Growth and Business Performance of Tilapia (Oreochromis niloticus) Nursery in Biofloc and Conventional Systems | |
dc.type | Skripsi | |
dc.subject.keyword | kinerja pertumbuhan | id |
dc.subject.keyword | Kinerja Usaha | id |
dc.subject.keyword | ikan nila Oreochromis niloticus | id |
dc.subject.keyword | pemeliharaan larva | id |