dc.contributor.advisor | Effendi, Irzal | |
dc.contributor.advisor | Vinasyiam, Apriana | |
dc.contributor.author | Nafisah, Rifa Afra | |
dc.date.accessioned | 2025-01-08T06:45:20Z | |
dc.date.available | 2025-01-08T06:45:20Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160603 | |
dc.description.abstract | Kepiting bakau jantan dan betina memiliki beberapa perbedaan, jantan
memiliki abdomen berbentuk segitiga kecil, sementara yang betina memiliki
abdomen lebih lebar. Pertumbuhan kepiting bakau jantan lebih cepat daripada
betina karena alokasi energi betina lebih banyak untuk perkembangan gonad dan
produksi telur. Adapun pertumbuhan kepiting bakau betina dalam wadah boks lebih
tinggi dibandingkan jantan karena sifat pasifnya mengurangi aktivitas gerak,
sehingga energi lebih banyak dialokasikan untuk pertumbuhan dan molting.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi dan usaha budidaya
kepiting soka (Scylla serrata) dalam boks apartemen recirculating acuaculture
system (RAS), menggunakan benih jantan, betina, dan jantan-betina dengan
rancangan acak lengkap. Kepiting bakau berbobot rata-rata 89,67±1,22 g dipelihara
dalam boks apartemen berukuran 30×33×15 cm3 selama 30 hari. Kepiting bakau
diberi pakan ikan selar kuning satu kali dalam sehari pada pukul 17.00 WIB
sebanyak 5% dari biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin
memberikan kinerja produksi yang tidak berbeda nyata, dengan tingkat
kelangsungan hidup 76,67% dan persentase molting 33,33% pada kepiting betina.
Hasil kinerja usaha budidaya kepiting soka terbaik didapatkan pada jenis kelamin
betina dengan R/C ratio 1,73 dengan payback period 2,86 tahun. | |
dc.description.abstract | Male and female mud crabs have several differences, males have a small
triangular abdomen, while females have a wider abdomen. The growth of male mud
crabs is faster than that of females due to the greater energy allocation in females
for gonad development and egg production. However, the growth of female mud
crabs in apartment boxes is higher than that of males because their passive nature
reduces movement activity, allowing more energy to be allocated to growth and
molting. This study aimed to analyze the production performance and farming
viability of soft-shell mangrove crabs in apartment boxes using a recirculating
aquaculture system (RAS), utilizing male, female, and mixed male-female seeds
using a completely randomized design (CRD). Mangrove crabs with an average
weight of 89.67 ± 1.22 g were reared 30×33×15 cm3 apartment boxes for 30 days.
The crabs were fed yellowtail scad 5% of their biomass daily at 17:00 WIB. The
results indicate that gender does not significantly affect production performance,
with a survival rate of 76.67% and a molting percentage of 33.33% for female crabs.
The best farming performance was achieved with female crabs, with an R/C ratio
of 1.73 and a payback period of 2.86 years. | |
dc.description.sponsorship | Dr. Ir. Irzal Effendi, M.Si. | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Kinerja Produksi dan Usaha Budidaya Kepiting Soka dalam Boks Apartemen dengan Jenis Kelamin Benih Berbeda | id |
dc.title.alternative | The Production and Business Performance of Soft-Shell Crab Farming in Apartment Boxes with Different Seed Genders | |
dc.type | Skripsi | |
dc.subject.keyword | growth | id |
dc.subject.keyword | Recirculating Aquaculture System (RAS) | id |
dc.subject.keyword | molting | |
dc.subject.keyword | survival | |