Kutu Putih (Hemiptera: Pseudococcidae) yang Berasosiasi dengan Tanaman Hias: Identifikasi dan Musuh Alaminya.
Abstract
VIORENTA. Kutu Putih (Hemiptera: Pseudococcidae) yang Berasosiasi dengan Tanaman Hias: Identifikasi dan Musuh Alaminya. Dibimbing oleh DEWI SARTIAMI dan NINA MARYANA
Tanaman hias memiliki nilai estetika dan daya tarik secara visual dari segi bentuk dan warna, serta bernilai ekonomi tinggi. Hama kutu putih menjadi salah satu tantangan dalam memenuhi permintaan pasar tanaman hias karena sulit dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies kutu putih yang berasosiasi dengan tanaman hias dan musuh alaminya, menyusun dan mengembangkan kunci identifikasi kutu putih secara dikotomi dan multiakses. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cianjur. Metode pengambilan sampel dilakukan secara langsung menggunakan bantuan kuas. Kutu putih yang ditemukan pada bagian tanaman hias dimasukkan ke dalam tabung mikro 1,5 ml yang berisi alkohol 96% dan segera disimpan dalam freezer, suhu -20 oC. Kutu putih yang masih hidup dan utuh, difoto di bawah mikroskop stereo untuk mengetahui ciri karakter lilinnya, dilanjutkan dengan pembuatan preparat awetan kemudian identifikasi dan penyusunan kunci. Musuh alami yang ditemukan dilakukan identifikasi. Kelimpahan populasi kutu putih ditabulasi dan visualisasi dengan bantuan perangkat RStudio.
Hasil identifikasi morfologi diperoleh 15 spesies kutu putih pada tanaman hias, 14 spesies di antaranya telah dilaporkan ada di Jawa Barat, berdasarkan data checklist of Indonesian scale insect, yaitu Dysmicoccus brevipes, D.neobrevipes, Exallomochlus hispidus, Ferrisia virgata, Maconellicoccus hirsutus, Nipaecoccus nipae, Paracoccus marginatus, Phenacoccus solenopsis, Planococcus lilacinus, P. minor, Pseudococcus jackbeardsleyi, P. longispinus, Rastrococcus iceryoides, dan R. spinous. Spesies Spilococcus mamillariae baru pertama kali dilaporkan keberadaannya di Indonesia. Kunci identifikasi disusun dalam dua bentuk yaitu kunci dikotomi dan kunci multiakses menggunakan perangkat (Lucid 4.0). Kelimpahan populasi pada rumah kaca di daerah Taman Sari dan Tenjolaya berdasarkan hasil uji Anova, berpengaruh sangat nyata (F3,54 = 12,76; p < 0,001). Hasil uji lanjut diperoleh daerah Taman Sari memiliki kelimpahan populasi kutu putih (jumlah kutu= 36.8 ± 8.70), dibandingkan dengan daerah Tenjolaya (jumlah kutu= 290,6 ± 162,55). Predator golongan ordo Coleoptera yang ditemukan yang paling dominan adalah dari famili Coccinellidae, sebanyak enam spesies, yaitu Cryptolaemus montrouzieri, Curinus coeruleus, Illeis sp., Nepus sp., Cheilomenes maculata, dan Scymnus sp., dan satu spesies dari famili Chrysopidae, yaitu Plesiochrysa ramburi. Parasitoid ditemukan pada dua famili, yaitu Encyrtidae (Anagyrus pseudococci, A. mirzai, Blepyrus insuliaris, Gyranusoidea tebygi) dan famili Eulopidae (Aprostocetus sp.). Hiperparasitoid yang ditemukan berasal dari famili Aphelinidae (Promuscidea unfaciativentris), Encyrtidae (Prochiloneurus sp., dan P. nagasakiensis).
Collections
- MT - Agriculture [3847]