Suplementasi Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) pada Pakan untuk Meningkatkan Pemanfaatan Karbohidrat dan Pertumbuhan Ikan Mas
Date
2024Author
Susanti, Desi
Setiawati, Mia
Fauzi, Ichsan Achmad
Widanarni
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi target produksi ikan
mas yaitu dengan intensifikasi melalui pengembangan teknologi budidaya berupa
aspek nutrisi (pakan) yang berkualitas dan efisien untuk menunjang pertumbuhan
ikan. Pakan menentukan keberhasilan dalam budidaya, karena nutrien yang
terkandung dalam pakan khususnya protein memiliki peranan penting. Protein
merupakan nutrien termahal yang terkandung dalam pakan, tingginya kandungan
protein dalam pakan sering dikaitkan dengan masalah biaya pakan yang tinggi.
Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya harus dilakukan seefisien mungkin dengan
memaksimalkan pemanfaatan nutrien non-protein sebagai sumber energi.
Kabohidrat merupakan sumber energi yang paling murah namun, pemanfaatan
karbohidrat oleh organisme akuatik dibatasi oleh kemampuan mencerna pakan.
Kecernaan karbohidrat dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan sumber karbohidrat
yang mudah dicerna dan suplementasi bahan yang dapat meregulasi karbohidrat.
Daun insulin (Smallanthus sonchifolius) merupakan bahan alami yang dapat
digunakan sebagai agen stimulator untuk meningkatkan kecernaan nutrien.
Kandungan fruktooligosakarida (FOS) yang tinggi dalam daun insulin berperan
sebagai agen prebiotik dan dapat meningkatkan efisiensi metabolisme kecernaan
nutrien dengan peningkatan kelimpahan mikroflora dalam usus. Penelitian terkait
suplementasi daun insulin pada ikan mas belum dilakukan. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas suplementasi daun insulin
melalui pakan dalam meningkatkan kecernaan nutrien dan pemanfaatan karbohidrat
secara lebih optimal sebagai sumber energi utama (protein-sparing effect) untuk
pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio).
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan
3 ulangan. Tingkat suplementasi daun insulin yang digunakan yaitu 0%, 0,5%, 1%,
1,5%, dan 2% pada pakan. Metode yang digunakan dalam pembuatan pakan uji
yaitu metode coating. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 60 hari. Parameter yang
diukur pada penelitian ini yaitu aktivitas enzim pencernaan, kinerja pemanfaatan
karbohidrat, kelimpahan bakteri dan kinerja pertumbuhan. Pengukuran kinerja
pemanfaatan karbohidrat meliputi kadar glukosa plasma post-prandial, trigliserida,
dan protein plasma darah. Analisis kinerja hati yang diamati adalah hepatosomatic
index (HSI) dan kadar glikogen organ hati. Pengukuran kinerja pertumbuhan
meliputi tingkat kelangsungan hidup (TKH), laju pertumbuhan spesifik (LPS),
jumlah konsumsi pakan (JKP), rasio konversi pakan (RKP), efisiensi pakan (EP),
retensi protein (RP) dan retensi lemak (RL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi daun insulin pada pakan
secara signifikan (P<0,05) menunjukkan peningkatan kelimpahan bakteri asam
laktat dan aktivitas enzim pencernaan tertinggi pada dosis 1%. Suplementasi daun
insulin pada pakan secara signifikan (P<0,05) memberikan pengaruh pada durasi
penurunan glukosa darah. Hasil pengukuran kadar glukosa darah post-prandial jam
ke-3 dan ke-5 pada perlakuan pakan suplemetasi daun insulin dengan dosis 1% menunjukkan bahwa kadar glukosa menurun lebih cepat mendekati kondisi basal
dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil pengujian biokimia darah menunjukkan
bahwa suplementasi daun insulin pada pakan dapat menurunkan trigliserida dan
meningkatkan protein plasma. Trigliserida terendah terdapat pada perlakuan dosis
1% sebesar 99,90 mg dL-1
dan kadar protein plasma tertinggi terdapat pada
perlakuan pakan dosis 1% sebesar 4,62 g dL-1
. Perlakuan suplementasi daun insulin
menunjukkan peningkatan nilai HSI secara signifikan (P<0,05) dibanding
perlakuan kontrol, namun tidak berbeda nyata terhadap nilai glikogen hati. Nilai
hepatosomatic index tertinggi terdapat pada perlakuan dosis 1%. Suplementasi
daun insulin pada pakan secara signifikan (P<0,05) memberikan pengaruh pada
kinerja pertumbuhan. Laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada dosis 1% sebesar
1,60% hari-1
dan efisiensi pakan sebesar 77,16%. Parameter pertumbuhan lain
seperti bobot rata rata akhir, retensi protein dan retensi lemak juga mengalami
peningkatan secara signifikan pada dosis ini. Nilai rasio konversi pakan juga
menurun secara signifikan (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol, dan nilai terbaik
dicapai pada perlakuan suplementasi daun insulin dosis 1%. Berdasarkan uji lanjut
polynomial orthogonal pada laju pertumbuhan spesifik dan efisiensi pakan
didapatkan dosis terbaik sebesar 1,1% suplementasi daun insulin untuk
menghasilkan laju pertumbuhan dan efisiensi pakan yang optimal.
Collections
- MT - Fisheries [3053]