Preferensi Helopeltis bradyi Waterhouse (Hemiptera: Miridae) terhadap Berbagai Inang dan Profil Senyawa Volatil Eucalyptus urophylla (Myrtaceae).
Date
2025Author
SUNARKO, HERI
Hidayat, Purnama
Dadang
Samudra, I Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Kepik pengisap cairan Helopeltis bradyi merupakan hama penting bagi tanaman kayu Eucalyptus sp. yang diusahakan dalam hutan tanaman industri (HTI). Serangan hama ini dapat mengakibatkan kematian pucuk dan hambatan pertumbuhan tanaman. Beberapa teknik pengendalian telah diimplementasikan, tetapi belum cukup berhasil menekan serangannya. Pemanfaatan senyawa volatil berpeluang dikembangkan sebagaimana telah banyak diteliti pada tanaman lain. Penelitian ini bertujuan mempelajari preferensi H. bradyi dan mengetahui profil senyawa volatil tanaman eukaliptus. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengetahuan untuk pengembangan atraktan, repelen, pola tanam atau teknik pengendalian lainnya.
Sebanyak tiga pengujian dilakukan untuk menilai ketertarikan H. bradyi. Pertama, uji preferensi H. bradyi terhadap empat jenis inang segar (buah mentimun, buah kakao, tanaman eukaliptus dan Corymbia sp.). Kedua, uji preferensi H. bradyi terhadap empat jenis ekstrak tanaman eukaliptus (sehat, terinfestasi H. bradyi, terinfestasi Spodoptera litura dan digunting). Ketiga, uji preferensi H. bradyi terhadap tiga jenis minyak asiri (Eucalyptus sp., Melaleuca sp. dan Syzygium sp.). Karakterisasi profil senyawa volatil dilakukan pada tanaman hidup (sehat dan terinfestasi H. bradyi yang terpapar dan tidak terpapar matahari) menggunakan headspace-GC-MS dan profil ekstrak tanaman (sehat, terinfestasi H. bradyi, terinfestasi S. litura dan digunting) menggunakan ekstraksi-GC-MS.
Uji preferensi inang menunjukkan bahwa buah mentimun lebih disukai H. bradyi dibandingkan dengan inang lain (pucuk eukaliptus, Corymbia sp. dan buah kakao). Ekstrak tanaman sehat lebih disukai H. bradyi dibandingkan dengan tanaman yang terinfestasi oleh sesama H. bradyi maupun S. litura. Sementara itu, uji preferensi aroma menunjukkan bahwa minyak asiri campuran lebih disukai dibandingkan dengan minyak asiri yang diaplikasikan secara tunggal. Di sisi lain, hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa profil senyawa tanaman berbeda-beda tergantung perlakuan. Tanaman yang terinfestasi H. bradyi mengemisikan senyawa lebih banyak, dibandingkan dengan tanaman yang terpapar matahari.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman bahwa preferensi H. bradyi mungkin dipengaruhi oleh senyawa volatil kompleks. Bukti dugaan ini didukung oleh tingginya ketertarikan H. bradyi terhadap campuran minyak asiri dan bauh mentimun segar. Selanjutnya, pengembangan atraktan sintetik dapat mengacu pada senyawa-senyawa volatil utama minyak asiri tanaman myrtaceae, yaitu eukaliptol, gama-terpinen, terpinene-4-ol dan karyofilen. Selain itu, pengembangan atraktan juga dapat dimulai dengan melakukan eksplorasi senyawa volatil buah mentimun. Tanaman mentimun juga potensial dimanfaatkan sebagai tanaman perangkap dalam pengendalian H. bradyi.
Collections
- MT - Agriculture [3840]