Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Intensi Penggunaan Teknologi Finansial Di Jabodetabek
Date
2024Author
Harahap, Selyz Darani
Mulyati, Heti
Sembiring, Indra Refipal
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknologi finansial membuat layanan keuangan lebih mudah diakses, meningkatkan pengalaman pengguna, efisien, ekonomis, dan mendisrupsi layanan keuangan (Global Fintech Adoption Index 2019). Kehadiran perusahaan rintisian (start-up) yang memiliki berbagai alternatif layanan keuangan membuat perbankan sadar akan ancaman yang diwakili oleh para pemain keuangan yang inovatif (Raharjo 2021). Adopsi teknologi finansial oleh perusahaan rintisan berpotensi menggerus pangsa pasar perbankan dan menekan marjin keuntungan bank, terutama dari layanan transaksional seperti transfer dan pembayaran (Tsakila et al. 2024). Perbankan perlu mengadopsi teknologi finansial agar mampu memposisikan diri sebagai inti dari layanan keuangan.
Peraturan Bank Indonesia No. 19/12/PBI/2017 mengelompokkan teknologi finansial ke dalam empat segmen, yaitu sistem pembayaran, pendukung pasar, manajemen investasi, dan pinjaman. Sistem pembayaran yang populer saat ini adalah sistem pembayaran yang dapat digunakan pada perangkat seluler seperti layanan pengiriman uang (transfer), dompet digital (e-wallet), dan quick response code.
Menurut Insight Asia, dari 1.300 responden yang terlibat, 962 responden menggunakan dompet digital sebagai metode pembayaran yang dipilih, sementara 312 responden menggunakan bank transfer sebagai metode pembayarannya (E-Wallet Industry Outlook 2023). Industri teknologi finansial dan perbankan menghadapi persaingan untuk mendapat penerimaan dari pengguna (Khuong et al. 2022).
Penelitian ini menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2) untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi penggunaan teknologi finansial di Jabodetabek. Penelitian ini juga menganalisis faktor yang memengaruhi perilaku penggunaan teknologi finansial dan menganalisis deskripsi pengguna teknologi finansial di Jabodetabek. Penelitian dilakukan sejak Juli 2024 hingga Agustus 2024 pada pengguna aplikasi teknologi finansial segmen pembayaran yang dikembangkan oleh Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan rintisan (start up). Segmen pembayaran pada penelitian ini terbatas pada layanan pengiriman uang (transfer), dompet digital (e-wallet), dan quick response code.
Sampel penelitian diambil melalui survei dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel adalah 150 responden dengan kriteria usia 20 hingga 40 tahun. Kelompok usia pada penelitian ini dibagi menjadi kelompok usia Generasi Z dan Generasi Millenial. Hasil survei diperoleh dari penyebaran kuesioner secara daring melalui media sosial. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling – Partial Least Square (SEM-PLS) dan tabulasi silang.
Karakteristik responden pada penelitian ini adalah dari 150 responden, 97 responden merupakan Generasi Z dan 53 lainnya adalah Generasi Millenial. Pengguna teknologi finansial segmen pembayaran pada penelitian ini paling banyak berdomisili di Kota Bogor. Sebanyak 49 responden berdomisili di Kota Bogor, 46 responden berdomisili di Jakarta, 23 responden berdomisili di Tangerang, 17 responden berdomisili di Depok, dan 15 responden berdomisili di Bekasi. Hasil surve.i juga me.nunjukkan bahwa dari 150 re.sponde.n, te.rdapat 148 re.sponde.n se.bagai pe.ngguna dan 2 re.sponde.n bukan pe.ngguna. De.skriptif re.sponde.n pada pe.ne.litian ini dianalisis me.nggunakan tabulasi silang untuk me.lihat hubungan antar variabe.l. Tabulasi silang antara variabe.l se.gme.n pe.mbayaran digital de.ngan aplikasi pe.mbayaran menunjukkan bahwa dari 148 responden, sebanyak 75 responden menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui aplikasi mobile banking untuk bertransaksi keuangan. Tabulasi silang antar variabe.l aplikasi pe.mbayaran de.ngan jenis transaksi menunjukkan bahwa dari 148 responden, 69 responden menggunakan aplikasi mobile banking untuk menyelesaikan transaksi belanja atau pembelian.
Analisis model Structural Equation Modelling – Partial Least Square (SEM-PLS) menghasilkan bahwa variabel ekspektasi usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan teknologi finansial segmen pembayaran dan variabel kebiasaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan teknologi finansial segmen pembayaran di Jabodetabek. Ekspektasi kinerja, pengaruh sosial, nilai harga, dan motivasi hedonis berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan teknologi finansial segmen pembayaran. Kondisi fasilitas dan niat perilaku berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan teknologi finansial segmen pembayaran. Variabel motivasi hedonis adalah variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan teknologi finansial segmen pembayaran dan variabel kondisi fasilitas adalah variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan teknologi finansial segmen pembayaran.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk memahami strategi atau upaya yang perlu dilakukan agar meningkatkan niat pengguna dalam menggunakan teknologi finansial demi mewujudkan layanan keuangan yang kompetitif.
Collections
- MT - Economic and Management [2999]