Show simple item record

dc.contributor.authorSiregar, Rizky Amalia
dc.date.accessioned2025-01-06T06:47:14Z
dc.date.available2025-01-06T06:47:14Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160536
dc.description.abstractMyeloperoksidase (MPO) adalah protein lisosom yang dilepaskan ke dalam fagosom neutrofil selama degranulasi. Di dalam fagosom, MPO bereaksi dengan hidrogen peroksida dan halida untuk membentuk asam hipoklorit atau dengan tirosin untuk menghasilkan radikal tirosil. Produk-produk ini sangat sitotoksik dan dapat dilepaskan untuk menghancurkan mikroorganisme asing. Namun, agen toksik tersebut juga dapat merusak jaringan normal dan berkontribusi pada peradangan. MPO sering diekspresikan dalam berbagai penyakit inflamasi, termasuk penyakit radang usus (IBD) Selain berperan dalam mengurangi jumlah mikroba secara intraseluler melalui produksi asam hipoklorit, MPO juga berfungsi secara ekstraseluler melalui pelepasan neutrophil extracellular traps (NETs). Pelepasan NETs dapat menyebabkan vaskulitis terkait antibodi sitoplasma neutrofil (ANCA). Asam hipoklorit yang dihasilkan setelah pelepasan MPO dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang signifikan. Sebaliknya, MPO yang dilepaskan oleh neutrofil di kelenjar getah bening dapat menghambat aktivasi sel dendritik, yang mengarah pada respons sel T adaptif dan mengurangi kerusakan organ. Pada tingkat imun adaptif, neutrofil yang cepat menyusup melepaskan MPO di kelenjar getah bening setelah terpapar antigen. MPO yang terdeposit dapat menghambat berbagai fungsi sel dendritik, seperti ekspresi molekul kostimulatori dan produksi serta migrasi sitokin (IL-12, IL-23), yang mengakibatkan penurunan respons sel T CD4, termasuk aktivasi, proliferasi, dan diferensiasi sel T menjadi Th1....id
dc.language.isoidid
dc.publisherFK-IPBid
dc.titleMyeloperoksidaseid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record