Show simple item record

dc.contributor.advisorNasrullah, Nizar
dc.contributor.advisorBudiarti, Tati
dc.contributor.authorDemara, Raja Syahri
dc.date.accessioned2025-01-05T23:25:06Z
dc.date.available2025-01-05T23:25:06Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160511
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bogor sebagai upaya mitigasi terhadap fenomena urban heat island (UHI). Penelitian dilaksanakan dari Januari 2022 hingga Agustus 2024, dengan fokus pada analisis tutupan lahan, indeks vegetasi (NDVI dan EVI), indeks kawasan terbangun (NDBI), suhu permukaan (LST), serta suhu udara pada tahun 2013, 2018, dan 2023. Temuan penelitian menunjukkan adanya peningkatan area terbangun dari 7,47% pada tahun 2013 menjadi 11,20% pada tahun 2023, sementara tutupan vegetasi rapat (EVI) mengalami penurunan dari 13,52% menjadi 10,24% dalam periode yang sama. Wilayah dengan suhu permukaan tinggi (>29,9 °C) juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencakup 48,15% dari total luas kota pada tahun 2023. Analisis regresi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penurunan vegetasi dan peningkatan suhu permukaan. Strategi mitigasi yang diusulkan meliputi pengembangan taman kota, koridor hijau, revitalisasi lahan yang tidak terpakai, serta penerapan desain berkelanjutan. Diharapkan langkah-langkah ini dapat menurunkan suhu, dan mendukung keberlanjutan lingkungan perkotaan di tengah laju urbanisasi dan perubahan iklim yang cepat.
dc.description.sponsorshipThis study aims to analyse the development of green open space (GOS) in Bogor City as a mitigation effort against the urban heat island (UHI) phenomenon. The research was conducted from January 2022 to August 2024, focusing on the analysis of land cover, vegetation index (NDVI and EVI), built-up area index (NDBI), surface temperature (LST), and air temperature in 2013, 2018, and 2023. The findings showed an increase in built-up area from 7.47% in 2013 to 11.20% in 2023, while dense vegetation cover (EVI) decreased from 13.52% to 10.24% in the same period. The area with high surface temperature (>29.9°C) also increased significantly, covering 48.15% of the total city area in 2023. Regression analysis showed a significant relationship between vegetation decline and surface temperature increase. The proposed mitigation strategies include the development of urban parks, green corridors, revitalisation of unused land, and the implementation of sustainable design. It is expected that these measures can reduce temperatures, and support the sustainability of the urban environment amidst rapid urbanisation and climate change.
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor sebagai Strategi Mitigasi Urban Heat Islandid
dc.title.alternativeBogor City Green Open Space Development Study as an Urban Heat Island Mitigation Strategy
dc.typeTesis
dc.subject.keywordKota Bogorid
dc.subject.keywordBogor City
dc.subject.keywordgreen open spaces
dc.subject.keywordmitigation
dc.subject.keywordland surface temperature
dc.subject.keywordurban heat island


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record