Pengaruh Flometoquin dan Siantraniliprol terhadap Ketertarikan dan Mortalitas Tetragonula laeviceps Smith (Hymenoptera: Apidae)
Abstract
Lebah merupakan serangga sosial yang berperan penting sebagai penyerbuk pada berbagai jenis tanaman. Akan tetapi, pada beberapa dekade terakhir diketahui terjadi penurunan populasi lebah. Salah satu penyebab penurunan populasi lebah diduga akibat penggunaan insektisida yang kurang bijaksana. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh insektisida berbahan aktif flometoquin dan siantraniliprol serta penambahan adjuvan agristick terhadap ketertarikan dan mortalitas lebah tanpa sengat T. laeviceps. Uji ketertarikan dilakukan menggunakan metode olfaktori tabung-Y dengan membandingkan sumber aroma yang terdiri atas insektisida flometoquin, siantraniliprol, adjuvan agristick (bahan aktif alkil-aril poliglikol eter), sukrosa, dan air. Pengujian mortalitas dilakukan dengan metode pengujian dermal (topikal dan residu) dan oral pada lima taraf konsentrasi insektisida dengan tiga kali ulangan. Lebah T. laeviceps lebih tertarik terhadap aroma sukrosa dan air dibandingkan dengan aroma insektisida, dan lebah lebih tertarik terhadap aroma insektisida flometoquin dibandingkan dengan siantraniliprol. Nilai LC50 flometoquin pada metode uji topikal, residu, dan oral yaitu >19875 ppm b.a baik secara tunggal maupun dengan tambahan adjuvan. Sementara itu nilai LC50 siantraniliprol tunggal pada metode uji topikal, residu, dan oral secara berurutan sebesar 16,45; 55,98; dan 88,60 ppm b.a. Nilai LC50 siantraniliprol dengan tambahan adjuvan pada pengujian topikal, residu, dan oral berturut-turut sebesar 14,79; 24,80; dan 33,56 ppm b.a. Berdasarkan klasifikasi EPA, nilai LD50 flometoquin dari hasil pengujian topikal baik secara tunggal maupun dengan penambahan adjuvan termasuk ke dalam kategori insektisida tidak toksik sementara siantraniliprol termasuk kategori sangat toksik. Bees are social insects that play an important role as pollinators for various types of plants. However, in the last few decades, bees population has been decline. due to the unwise use of insecticides. This study aimed to determine the effect of flometoquin and cyantraniliprole and the addition of adjuvant on the attractiveness and mortality of T. laeviceps. The attractiveness test was carried out using the Y-tube olfactory method by comparing the odor sources consisting of insecticides with active ingredients (a.i) flometoquin, cyantraniliprole, agristick adjuvant (a.i alkyl-aryl polyglycol ether), sucrose, and water. Mortality testing was carried out using dermal (topical and residual) and oral testing methods at six insecticide concentration levels with three replications. Based on the test results, T. laeviceps were more attracted to sucrose and water than insecticide, and more attracted to insecticide flometoquin than cyantraniliprole. The LC50 values of flometoquin on the topical, residual, and oral tests were >19875 ppm both single test and with addition of adjuvant. Meanwhile, the LC50 values of single test cyantraniliprole on the topical, residual, and oral tests were 16.45, 55.98 and 88.60 ppm a.i respectively. The LC50 values of cyantraniliprole with addition of agristick adjuvants in topical, residual, and oral were 14.79, 24.80 and 33.56 ppm a.i. Based on the EPA classification, the LD50 value of flometoquin from testing results was categorized as non-toxic insecticide while cyantraniliprole was highly toxic.
Collections
- UT - Plant Protection [2428]