Kajian Jasa Ekosistem pada Dua Tipe Lapangan Golf di Kabupaten Bogor
Date
2025Author
Ardhana, Frisma Aulia
Sulistyantara, Bambang
Hermawan, Rachmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkotaan adalah area yang seringkali kekurangan ruang hijau. Proses urbanisasi menyebabkan hilangnya vegetasi alami sehingga menimbulkan ancaman terhadap keanekaragaman hayati spesialis. Selain itu, perubahan tutupan lahan akibat urbanisasi juga memberikan ancaman terhadap kesejahteraan hidup penduduk perkotaan. Akibatnya, diperlukan perencanaan kota yang tidak hanya memprioritaskan kebutuhan sosial dan komersial, melainkan juga kelestarian ekologi. Sebagai salah satu bentuk lanskap ruang terbuka hijau semi-privat, padang golf sering mendapatkan kritik karena pembangunannya yang membutuhkan area luas dan pemeliharaannya yang tidak murah.
Kota Bogor dan Kabupaten Bogor saat ini memiliki 11 lapangan golf. Melalui penelitian ini, dua dari lima lapangan golf yang mewakili klasifikasi tipe berdasarkan topografi dan sifat alamiah tapak dipilih untuk dikaji dan dianalisis untuk mengetahui kemampuannya dalam menghasilkan jasa ekosistem: pengaturan iklim mikro, cadangan karbon, dan keanekaragaman vegetasi. Kedua lapangan tersebut adalah Klub Golf Bogor Raya (perpaduan tipe lapangan golf inti dan berjalur tunggal) dan Permata Sentul Golf Club (tipe lapangan golf jalur tunggal).
Iklim mikro di lapangan dianalisis menggunakan metode IDW (Inverse Distance Weighted). Penilaian menggunakan i-Tree Eco dilakukan untuk mengetahui jumlah cadangan karbon tersimpan di tegakan pohon. Perhitungan keanekaragaman vegetasi dilakukan analisis vegetasi. Selain itu, dilakukan juga penilaian kerapatan vegetasi menggunakan analisis NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan perhitungan LAI (Leaf Area Index). Terakhir, diidentifikasi faktor internal dan eksternal terkait jasa ekosistem di lapangan golf melalui analisis SWOT untuk dijadikan strategi rekomendasi pengoptimalan jasa ekosistem di lanskap padang golf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapangan golf PSGC memiliki dampak cooling effect lebih baik akibat lokasinya terletak di area yang dikelilingi oleh hutan. Kelembaban relatif KGBR memiliki rata-rata sebesar 57,6% dengan suhu 31,5°C dan di PSGC sebesar 70,3% dan suhu 27,7°C. Jumlah karbon tersimpan untuk keseluruhan area KGBR dan PSGC tergolomg rendah. Secara keseluruhan, keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan jenis di kedua lapangan tergolong tinggi, sedangkan dominansi di kedua lapangan tergolong rendah. LAI di lapangan golf KGBR memiliki nilai rata-rata 1,105 dan di lapangan golf PSGC sebesar 1,43, sehingga menandakan kanopi pohon di PSGC lebih rapat. Hal ini sejalan dengan hasil analisis NDVI yang menunjukkan tutupan kelas IV dan V di PSGC (97,03%) lebih rapat daripada KGBR (95,85%). Dari hasil yang didapatkan, lapangan golf PSGC memiliki jasa ekosistem lebih baik daripada KGBR. Melalui analisis SWOT, tiga induk strategi yang direkomendasikan untuk menghasilkan lapangan golf dengan jasa ekosistem yang optimal adalah mengembangkan kemampuan lapangan golf, meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai stakeholders, dan mengedukasi internal dan eksternal lapangan golf.
Collections
- MT - Agriculture [3840]