dc.description.abstract | Nanoteknologi merupakan cabang ilmu yang berkembang pesat saat ini dan membuka jalan untuk kemajuan di berbagai bidang seperti sains, kedokteran, dan teknik. Diantara nanomaterial, nanopartikel logam dan kompositnya banyak dipelajari karena aplikasinya yang luas. Nanopartikel mempunyai karakteristik unik karena luas permukaan nya yang lebih besar dibanding partikel biasa. Aplikasi nanopartikel sangat luas, diantaranya sebagai agen drug delivery, optical imaging (Gao et al. 2004), deteksi dan terapi kanker (Singh et al. 2019, Zhang et al. 2019, Sachi Das et al. 2022). Selain itu, nanopartikel ini banyak digunakan dalam industri kosmetik, berfungsi sebagai agen antimikroba (Mata et al. 2016). Salah satu nanomaterial logam yang banyak dikembangkan adalah nanopartikel perak (AgNPs). AgNPs merupakan salah satu satu nanomaterial yang atraktif dalam bidang biomedis karena sifat fisikokimianya yang unik (Xu et al. 2020). Sifat fisikokimia AgNP seperti kimia permukaan, komposisi, morfologi, bentuk, ukuran, rentang ukuran partikel, reaktivitas saat dalam larutan, laju pelarutan, dan efektivitas dalam melepaskan ion, adsorpsi dan absorpsi menjadikannya bahan yang memiliki banyak kegunaan seperti antikanker, antimikroba, biofilm, dan lain lain (Singh et al. 2019, Aziz et al. 2020, Majeed et al. 2019). Beberapa aplikasi AgNPs dalam bidang medis yaitu membuat lapisan antibakteri (Salomoni et al. 2017), antivirus (Baram-Pinto et al. 2009), antiperadangan (Annaso. Patil et al. 2022), dan antikanker (Ratan et al. 2020). ... | id |