Frekuensi Optimal Bus pada Biskita Trans Pakuan Bogor untuk Meminimumkan Biaya
Abstract
Kepadatan penduduk yang tinggi di Kota Bogor, diiringi dengan penggunaan transportasi publik yang meningkat menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyeimbangkan infrastruktur dan pelayanan transportasi yang optimal. Salah satu cara mengatasi ini dengan diselenggarakannya Biskita Trans Pakuan demi menekan angka kemacetan dan banyak penumpang yang diangkut. Akan tetapi, permasalahan lain timbul dalam pengoperasian Biskita Trans Pakuan, yaitu tingginya jumlah penumpang yang tidak sebanding dengan kapasitas armada. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi frekuensi bus dengan studi kasus Koridor 2 Biskita Trans Pakuan Kota Bogor. Penelitian dilakukan menggunakan metode integer linear programming dengan software Lingo 20.0 sehingga didapat hasil optimalisasi frekuensi dari semua halte di Koridor 2 tahun 2023 yang meminimumkan biaya operasional bus. The high population density in Bogor City, coupled with the increasing use of public transport, poses a challenge for the government to balance infrastructure and optimal transport services. One way to overcome this is by organising Biskita Trans Pakuan in order to reduce congestion and transport more passengers. However, another problem arises in the operation of Biskita Trans Pakuan, namely the high number of passengers that is not proportional to the capacity of the fleet. It is necessary to optimise the frequency of buses with a case study of corridor 2 Biskita Trans Pakuan Bogor City. The research was conducted using the integer linear programming method with Lingo 20.0 software so as to obtain the results of optimising the frequency of all stops in corridor 2 in 2023 which minimize bus operating costs.
Collections
- UT - Mathematics [1487]
