Pendekatan Socia-Nutrition untuk Peningkatan IPM
Abstract
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM juga bisa menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau suatu negara. Berdasarkan data United
Nations Development Programme (UNDP) skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi
sepanjang 2022, menempatkan Swiss di posisi pertama. Negara kita masih berada di peringkat
114 dari 191 negara dengan skor IPM 0,750 (BPS 2024).
IPM mengukur kemajuan dari tiga dimensi utama pembangunan manusia yaitu hidup
panjang dan sehat, akses pendidikan, dan standar kehidupan yang layak. Menurut data BPS
(2024), rata-rata umur harapan hidup orang Indonesia adalah 74,2 tahun dan rata-rata lama
bersekolah 8,8 tahun. Sementara itu, jumlah orang miskin telah berkurang menjadi “hanya”
25,22 juta orang atau 9,36 persen dari total penduduk.
Gizi memiliki hubungan yang sangat erat dengan kesehatan, terutama pada kelompok
rentan seperti balita. Berdasarkan data global, lebih dari 50 persen kematian balita di dunia
berkaitan langsung dengan masalah gizi kurang, baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi (Black et al. 2013). Kondisi kurang gizi
pada masa awal kehidupan tidak hanya meningkatkan risiko kematian, tetapi juga
memengaruhi kualitas hidup anak dalam jangka panjang, termasuk kemampuan belajar,
produktivitas, dan potensi ekonomi di masa dewasa. Oleh karena itu, mengentaskan masalah
kurang gizi pada anak-anak adalah langkah strategis yang tidak hanya menyelamatkan nyawa,
tetapi juga meningkatkan harapan hidup dan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. ...
Collections
- Community Nutrition [132]