Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Sungai Intake Bendungan Argoguruh, DAS Way Sekampung, Lampung
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk, aktivitas ekonomi, dan industri di Daerah Tangkapan Air (DTA) Bendungan Argoguruh, DAS Way Sekampung menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang berdampak pada debit aliran Sungai Way Sekampung. Penelitian dilakukan untuk menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan selama 5 tahun terhadap debit dan akurasi metode SCS-CN dalam menduga debit sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan pada tahun 2018-2022 mengalami perubahan. Luas hutan lahan kering sekunder, permukiman, sawah, lahan terbuka, dan badan air meningkat, sedangkan luas penggunaan lahan pertanian lahan kering campur, perkebunan, dan semak/belukar menurun. Perubahan penggunaan lahan 2018-2022 meningkatkan debit sungai dari 11,3 m³/detik menjadi 12,3 m³/detik. Model SCS-CN memberikan hasil pendugaan debit sungai yang kurang memuaskan sehingga belum mampu menggambarkan simulasi sesuai dengan kondisi sebenarnya. The increase in population, economic activities, and industries in Way Sekampung Watershed, Argoguruh Dam catchment area, has led to land use changes that have impacted the discharge of Way Sekampung River. This research was conducted to analyze the impact of land use changes over five years on discharge. The research findings revealed that land use experienced significant changes during the period of 2018-2022. The areas of secondary dryland forest, settlements, paddy fields, open land, and water bodies increased, while the areas of mixed dryland agriculture, plantations, and shrubs/bushes decreased. Land use changes from 2018 to 2022 resulted in an increase in river discharge from 11,3 m³/s to 12,3 m³/s. The SCS-CN model provided unsatisfactory results in estimating river discharge, indicating an inability to simulate conditions accurately.
Collections
- UT - Forest Management [3094]