PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI MELALUI PROGRAM KEMITRAAN PADA KOMODITAS UBI UNGU OLEH DPMA IPB

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan lahan pertanian yang subur, mendukung perkembangan sektor agroindustri, termasuk sektor komoditas ubi ungu. Pada tahun 2020, produksi ubi ungu mencapai 13,8 juta ton, menjadikannya salah satu komoditas penting di Indonesia. Ubi ungu memiliki manfaat kesehatan dan menjadi potensi bagi peningkatan kesejahteraan petani. Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, kemitraan pertanian menjadi solusi untuk mengatasi tantangan pasar, efisiensi input produksi, serta keberlanjutan usaha tani. Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB memiliki peran dalam pengembangan pertanian. Program kemitraan pertanian diharap mampu mendukung kesejahteraan petani dan pengembangan kelompok-kelompok tani. Program ini diharapkan juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Kata kunci: Kemitraan Pertanian, Agroindustri, Pengembangan Kelompok Tani.

Indonesia is a country rich in biodiversity with fertile agricultural land, supporting the growth of the agro-industrial sector, including the purple sweet potato commodity. In 2020, purple sweet potato production reached 13.8 million tons, making it one of the key commodities in Indonesia. Purple sweet potatoes offer health benefits and hold potential for improving farmers' welfare. To increase farmers' income, agricultural partnerships provide a solution to market challenges, input production efficiency, and farming sustainability. The Directorate of Agromaritime Community Development (DPMA) at IPB plays a role in agricultural development. The agricultural partnership program is expected to support the welfare of farmers and the development of farmer groups. This program is also expected to contribute to the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs).