Strategi Pengembangan Kawasan Berbasis Pangan Lokal di Area Rawan Banjir Kabupaten Katingan
Abstract
Sumber daya lahan merupakan input utama yang tak tergantikan dalam produksi pangan. Kebutuhan pangan yang meningkat menuntut kebutuhan akan lahan untuk memproduksi pangan yang semakin meningkat. Kabupaten Katingan memiliki potensi sumberdaya alam tinggi terutama pangan lokal namun menghadapi tantangan banjir dan penurunan produksi pangan. Penilaian kesesuaian lahan sangat penting untuk merencanakan penggunaan lahan kedepannya untuk mencapai Sistem Pangan Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daerah rawan banjir, mengevaluasi kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk area pangan lokal, termasuk padi lokal, pisang, dan rotan, serta menyusun strategi untuk pengembangan pangan lokal di Kabupaten Katingan. Pendekatan yang digunakan adalah evaluasi kesesuaian lahan, yang mengintegrasikan Multi-Criteria Desicion Making (MCDM) dan sistem informasi geografis (SIG). Bobot kriteria dihitung menggunakan Analytic Network Process (ANP) untuk menghasilkan peta tingkat kerawanan banjir dan kelas kesesuaian lahan untuk pangan lokal. Hasil menunjukkan sebagian besar wilayah Katingan termasuk kategori kerawanan banjir rendah dengan 48% atau 973.790 ha dari total luas wilayahnya. Curah hujan menjadi faktor penting dalam menentukan area rawan banjir. Sebagian besar wilayah studi cocok untuk pertanian khususnya untuk komoditas padi lokal, pisang lokal, dan rotan yang dominan pada kelas S2 (cukup sesuai). Tanah menjadi faktor penting dalam menentukan kesesuaian lahan untuk pangan lokal. Lahan tersedia untuk kawasan pangan lokal adalah 257.950 ha atau 13% dari total luas wilayah studi. Lahan sesuai dan tersedia dengan berbagai tingkat kerawanan banjir yang dapat dimanfaatkan untuk padi lokal mencapai 256.720 ha, sementara pisang dan rotan lokal masing-masing seluas 241.810 ha dan 257.950 ha. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam alokasi penggunaan lahan yang efisien, meningkatkan produksi makanan lokal, menjaga keanekaragaman hayati, meminimalkan dampak perubahan iklim, dan mendukung ekonomi lokal Kabupaten Katingan.