Pemodelan Spasial terhadap Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di Pulau Jawa
Abstract
Kualitas lingkungan hidup merupakan isu yang perlu diperhatikan di tengah meningkatnya tekanan yang berpotensi mengubah lingkungan hidup, baik sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi maupun sosial. Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas lingkungan hidup secara umum. Pulau Jawa merupakan pulau dengan tingkat kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi yang tinggi. Hal ini menyebabkan tekanan pada lingkungan di Pulau Jawa. Faktor kedekatan antar wilayah diduga memengaruhi kualitas lingkungan. Wilayah berdekatan cenderung memiliki kualitas lingkungan yang lebih mirip. Oleh karena itu, dilakukan analisis spasial untuk menentukan model terbaik dan menentukan peubah yang memengaruhi kualitas lingkungan hidup di Pulau Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spatial Autoregressive Model (SAR), Spatial Error Model (SEM), dan spatial durbin model (SDM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDM adalah model terbaik dengan AIC terendah (669,41) dan pseudo R-squared terbesar (73,15%). Peubah yang memengaruhi IKLH adalah PDRB sektor manufaktur, timbunan sampah per kapita, transportasi darat, dan akses sumber air minum layak. Selain itu, spatial lag dari PDRB sektor manufaktur, PDRB sektor listrik dan gas, transportasi darat, dan akses sumber air mium layak juga berpengaruh. Environmental quality is an issue that needs attention amidst increasing pressure that has the potential to change the environmental, as a result of economic growth or social. Environmental quality index (EQI) can be used to evaluate the general quality of the environment. Java island is an island with a high level of population density and economic activity. This causes environmental pressure on the island of Java. The proximity factor between regions is thought to affect environmental quality. Neighboring areas trend to have a more similar environmental quality. Therefore, spatial analysis was proceed to determine the best model and identify the variables that affect environmental quality on the island of Java. This research used spatial autoregressive model (SAR), spatial error model (SEM), and spatial durbin model (SDM). The results of this study indicated that SDM was the best model with lowest AIC (669,41) and highest (73,15%). The variables that influence environment quality in Java Island were GDP of the manufacturing sector, per capita waste generated, transportation, and access drinking water sources. Furthermore, spatial lag of GDP of the manufacturing sector, GDP of the electricity and gas sector, transportation, and access drinking water sources.