Potensi Lahan Kering Untuk Pengembangan Hutan Tanaman Energi Di Indonesia
Abstract
Istilah “lahan kering” di Indonesia bisa mengandung beberapa pengertian.
Beberapa ahli menyepadankan lahan kering dengan istilah (dalam bahasa
Ingrris) dryland, ada yang menyepadankan dengan istilah upland, dan ada yang
menyepadankan dengan istilah unirrigated land. Menurut World Atlas
desertification, dryland adalah zona iklim dengan rasio P/ETp antara 0,05 -
0,65 yang berada pada daerah arid, semi-arid dan dry sub-humid atau daerah
dengan curah hujan sangat rendah dengan rata rata tahunan < 250 mm
(Dregne, 2002), sedangkan unirrigated land adalah lahan pertanaman yang
diusahakan tanpa penggenangan atau juga lahan yang tidak memiliki
fasilitas irigasi
Untuk memudahkan dalam mengarahkan diskusi, lahan kering yang
dimaksudkan dalam tulisan ini adalah yang sepadan dengan istilah upland yaitu
merupakan -setahun atau sepanjang tahun (Notohadiprawiro, 1989, Hidayat dan
Mulyani, 2005, Soil Survey Staff, 2010). Lahan yang apabila digunakan untuk
usaha pertanian/bercocok tanam maka hanya bisa mengandalkan air dari curah
hujan. Dalam hal Ini lahan kering tidak harus berada di wilayah kering dengan
curah hujan rendah (arid atau semiarid). Lahan kering bisa mencakup lahan
yang mempunyai relief datar (flat, berombak (rolling), bergelombang (undulating)
bahkan sampai bergunung. ...