Show simple item record

dc.contributor.advisorWidayati, Kanthi Arum
dc.contributor.advisorDarmawan, Andy
dc.contributor.authorAditya, Dias Chandra
dc.date.accessioned2024-12-20T13:18:36Z
dc.date.available2024-12-20T13:18:36Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160254
dc.description.abstractMen's facial masculinity is believed to influence female judgments of attractiveness and mate preference. Numerous studies have explored this phenomenon, showing variations in preferences for male facial masculinity. Most research has focused on Western populations, with relatively little attention given to non-Western cultures. This study explored women’s judgments of male facial attractiveness in Indonesia. Using a male and female face prototype, male facial photographs were transformed to create masculine and feminine versions of the same faces, forming a set of stimuli. A total of 305 women were asked to judge which version they found more attractive and which they would prefer as a long-term partner. The generalized linear mixed model (GLMM) was used to assess the influence of age, income, education level, and partnership status on their judgments. The results revealed that Indonesian women did not demonstrate a significant preference for either masculine or feminine faces when evaluating facial attractiveness. However, more masculine faces were preferred when evaluating potential long-term partners. Additionally, older women tended to perceive masculine male faces as more attractive. No significant effects of income, education level, or partnership status on attractiveness judgments were observed in attractiveness judgments.
dc.description.abstractMaskulinitas wajah laki-laki diyakini mempengaruhi penilaian daya tarik dan preferensi pasangan oleh perempuan. Berbagai studi telah mengeksplorasi fenomena ini, mengungkapkan variasi dalam preferensi terhadap maskulinitas wajah laki-laki. Sebagian besar penelitian berfokus pada masyarakat Barat, sementara eksplorasi terhadap budaya non-Barat masih relatif terbatas. Penelitian ini mengeksplorasi penilaian perempuan Indonesia terhadap daya tarik wajah lakilaki. Dengan menggunakan prototipe wajah laki-laki dan perempuan, enam foto wajah laki-laki dimodifikasi untuk menghasilkan versi maskulin dan feminin dari wajah yang sama. Sebanyak 305 perempuan diminta untuk memilih versi wajah yang mereka anggap paling menarik dan versi wajah yang mereka pilih sebagai pasangan jangka panjang. Generalized linear mixed model (GLMM) digunakan untuk menilai pengaruh usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan status hubungan perempuan terhadap penilaian daya tarik wajah. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan Indonesia tidak menunjukkan preferensi yang signifikan terhadap wajah laki-laki maskulin atau feminin saat mengevaluasi daya tarik wajah. Namun, wajah yang lebih maskulin lebih banyak dipilih ketika mengevaluasi pasangan jangka panjang. Selain itu, perempuan yang lebih tua cenderung menganggap wajah lakilaki maskulin lebih menarik. Tidak ditemukan pengaruh signifikan dari pendapatan, tingkat pendidikan, atau status hubungan perempuan terhadap penilaian daya tarik wajah.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAttractiveness of Male Facial Masculinity from the Perspective of Indonesian Womenid
dc.title.alternativeDaya Tarik Maskulinitas Wajah Laki-laki dari Sudut Pandang Perempuan Indonesia
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordAttractiveness judgmentid
dc.subject.keyworddimorphismid
dc.subject.keywordface prototypeid
dc.subject.keywordmate choiceid
dc.subject.keywordsexual selectionid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record