Analisis Persepsi Risiko dan Iklim Keselamatan Kerja di Sektor Kehutanan: Studi Kasus KPH Bogor
Date
2024Author
Muthmainnah, Irsya Muthia
Yovi, Efi Yuliati
Kuncahyo, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberlanjutan suatu perusahaan sangat bergantung pada prioritas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) karena tanpa pekerja yang sehat dan tempat kerja yang aman, akan terjadi kerugian lingkungan dan ekonomi bagi perusahaan dan pekerja. Penelitian tentang ergonomi pekerja kehutanan masih terbatas, sementara beban kerja fisik dan angka kecelakaan masih tinggi. Peran pimpinan dalam meningkatkan manajemen K3 dan memahami persepsi risiko pekerja sangat penting, mengingat perilaku tidak aman dari pelaku perusahaan sering menjadi
penyebab kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi risiko dan iklim keselamatan kerja di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bogor Divisi Regional Jawa Barat-Banten, Perhutani. Pemilihan unit KPH ini dinilai mewakili kondisi KPH lainnya karena struktur organisasi, kualifikasi tenaga kerja, teknologi, dan sistem pemanenan yang seragam. Pekerja dan pengelola menganggap bahwa risiko kerja hanya menyebabkan sedikit kematian, berdampak langsung, dan telah lama diketahui berdasarkan ilmu pengetahuan. Peningkatan persepsi risiko memerlukan pendekatan yang dinamis melalui analisis risiko
berkala, pelatihan, dan komunikasi yang efektif. Iklim keselamatan pada semua dimensi masih perlu ditingkatkan, terutama pada dimensi 5 yang menunjukkan perlunya prioritas keselamatan bagi pekerja. Strategi peningkatan dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman manajerial terhadap dimensi persepsi risiko dan iklim keselamatan. A company's sustainability is highly dependent on the priority of Occupational Safety and Health (OHS) because without healthy workers and a safe workplace, there will be environmental and economic losses for the company and workers. Research on forest worker ergonomics is still limited, while physical workloads and accident rates remain high. The role of leaders in improving OHS management and understanding worker risk perceptions is crucial, considering that unsafe behavior from company actors is often the cause of accidents. This study aims to identify risk perceptions and occupational safety climate in the Bogor Forest Management Unit (FMU), West Java-Banten Regional Division, Perhutani. The selection of this FMU unit is considered to represent the conditions of other FMUs because of the uniform organizational structure, workforce qualifications, technology, and harvesting system. Workers and managers consider that occupational risks only cause a few deaths, have a direct effect, and have long been
known based on science. Improving risk perception requires a dynamic approach through periodic risk analysis, training, and effective communication. The safety climate in all dimensions still needs improvement, especially in dimension 5, which
shows a need for more worker priority for safety. Improvement strategies can be carried out by increasing managerial understanding of risk perception and safety climate dimensions.
Collections
- MT - Forestry [1421]