Intervensi Pemberian Makanan Tambahan (Susu, Telur, Dan Lele) Dan Edukasi Gizi Untuk Atasi Stunting
Laporan Akhir Kabupaten Karawang
Abstract
Stunting merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi pokok permasalahan
karena angka prevalensinya yang masih cukup tinggi. Prevalensi stunting di Kabupaten
Karawang 17,1% dan di Jawa Barat adalah 21,7% (SKI 2023). Target nasional prevalensi
stunting tahun 2024 adalah 14%. BKKBN saat ini menjadi Ketua Pelaksana Percepatan
Penurunan Stunting. Pemetaan stunting sudah sangat detil dan jelas. Penderita stunting sudah
dideteksi by name by address sehingga data yang ada dapat dijadikan dasar untuk membuat
langkah-langkah konkret untuk penanganannya.
Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah luar biasa atau extraordinary
untuk mengatasi stunting. Ada dua langkah besar yang harus dilakukan pemerintah yaitu
pertama penanggulangan stunting dan kedua pencegahan stunting. Mengapa kedua langkah
ini harus dibedakan? Karena target atau sasarannya berbeda. Penanggulangan stunting
sasarannya adalah anak-anak balita yang kodisinya saat ini berstatus kurang gizi kronis
sehingga mereka menderita stunting. Intervensi yang harus diberikan adalah bantuan makanan
langsung baik berupa pangan sumber kalori maupun protein atau sumber gizi lainnya. Jika
target penanggulangan stunting adalah balita, lalu siapa yang menjadi sasaran pencegahan
stunting? Pertama, remaja putri adalah target jangka panjang yang harus diintervensi.
Menyiapkan generasi bebas stunting diawali dengan membekali calon ibu dengan kesehatan
dan gizi yang baik. Problem yang sering dihadapi remaja putri adalah anemia (kurang darah)
dan masalah ini bisa berkelanjutan hingga remaja putri tersebut berkeluarga, hamil dan
melahirkan. Potensi bayi lahir stunting bisa terjadi karena ibu hamil kurang gizi termasuk
anemia
Collections
- Community Nutrition [122]