Show simple item record

dc.contributor.advisorMustaruddin
dc.contributor.advisorMuninggar, Retno
dc.contributor.advisorRiyanto, Mochammad
dc.contributor.authorNovela, Noval
dc.date.accessioned2024-12-19T08:06:53Z
dc.date.available2024-12-19T08:06:53Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160236
dc.description.abstractPenelitian ini berfokus pada pengelolaan limbah cair dari aktivitas perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan. Sebagian besar limbah yang di hasilkan dikawasan tersebut berasal dari aktivitas nelayan, pelelangan ikan, pasar lokal, dan aktivitas melaut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plastik bekas makanan, alat tangkap yang rusak, kemasan, dan limbah cair dari aktivitas pasar dan melaut merupakan kontributor utama sampah di PPS Belawan. Beberapa kendala utama dalam pengelolaan sampah termasuk tindakan pembakaran limbah padat domestik, pembuangan langsung ke laut, dan pembuangan di belakang rumah. Pembuangan limbah secara langsung ke laut dapat merusak ekosistem laut. Sebanyak 36% limbah padat dibakar di halaman, sementara 32% dibuang langsung ke laut. Penanganan limbah saat ini melibatkan pengangkutan sekitar 22% limbah oleh petugas dinas kebersihan, yang merupakan langkah positif dalam mengurangi dampak lingkungan dari pembakaran. Namun, sekitar 32% limbah masih dibuang ke laut, menyebabkan pencemaran langsung pada ekosistem laut di sekitar PPS Belawan. Pengambilan sampel kualitas air laut menunjukkan bahwa beberapa parameter kualitas air, seperti Total Suspended Solids (TSS) dan Amonia, melebihi baku mutu yang ditetapkan. Tingginya nilai TSS disebabkan oleh sedimentasi dari darat dan limbah yang dihasilkan dikawasan PPS Belawan yang dibawa oleh air menuju muara laut. Kandungan amonia yang tinggi disebabkan oleh ikan mati yang dibuang ke laut dan tidak adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di PPS Belawan. Penelitian juga merinci perencanaan kapasitas IPAL dan merancang pola interaksi stakeholders dalam penanganan limbah. Terdapat lahan yang cukup untuk membangun IPAL, dan penggunaan teknologi pengolahan biologis direkomendasikan untuk mengatasi kandungan organik tinggi dan logam berat dalam limbah cair. Analisis hirarki menunjukkan lima level hirarki dalam pengelolaan limbah di PPS Belawan. Manajemen PPS Belawan dan pengusaha diidentifikasi sebagai aktor utama. Stakeholder lebih memprioritaskan aspek ekonomi dalam pengelolaan limbah, dengan infrastruktur dan pengelolaan limbah menjadi fokus kriteria utama. Alternatif pengelolaan limbah yang diusulkan mencakup habituasi terhadap limbah, implementasi teknologi zero waste, dan pemanfaatan limbah untuk kegiatan lain. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan perilaku terhadap limbah, implementasi teknologi pengolahan yang efisien, dan kerja sama stakeholder yang baik diperlukan untuk mencapai pengelolaan limbah yang berkelanjutan di PPS Belawan
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerencanaan Pengelolaan Limbah Cair dari Aktivitas Pelabuhan Perikanan Samudera Belawanid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordPerikananid
dc.subject.keywordSDGsid
dc.subject.keywordipalid
dc.subject.keywordKualitas airid
dc.subject.keywordPPS Belawanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record