Evaluasi Komposisi Kimia Kombinasi Rumput Gajah dan Leguminosa Silase Bioaktif Serta Pengaruhnya terhadap Fermentabilitas In Vitro
Date
2024Author
Apriani, Vita
Jayanegara, Anuraga
Yanza, Yulianri Rizki
Astuti, Wulansih Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia. Hijauan yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu rumput. Permasalahan pada penggunanaan hijauan di Indonesia yaitu terletak pada kualitasnya. Rumput adalah hijauan kualitas rendah dengan kandungan serat kasar yang tinggi dan protein yang rendah. Leguminosa merupakan hijauan pakan potensial karena mengandung tinggi protein, vitamin, dan mineral. Keunggulan lain dari legum yaitu senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi ternak. Kombinasi rumput dan legum sedang banyak dikembangkan. Silase merupakan produk hasil fermentasi yang bermanfaat mempertahankan kualitas hijauan serta memperpanjang umur simpan. Kombinasi silase antara rumput dan legum potensial untuk dikembangkan karena dapat mengefisienkan penggunaan nutrien serta dapat dijadikan mitigasi gas metan pada lingkungan peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi kimia silase leguminosa bioaktif dan pengaruhnya terhadap fermentabilitas in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial pola 8 x 2 dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah T0 (tanpa fermentasi) dan T1 (36 hari fermentasi). Faktor kedua adalah L0 (100% rumput gajah), L1(50% rumput gajah + Indigofera zollingerianna), L2(50% rumput gajah + 50% Calliandra callothyrsus), L3 (50% rumput gajah + 50% Clitoria ternatea), L4 (50% rumput gajah + 50% Centrosema pubescens), L5 (50% rumput gajah + 50% Leucaena leucocephala), L6 (50% rumput gajah + 50% Bauhinia purpurea), dan L7 (50% rumput gajah + 50% Arachis pintoi). Parameter yang diamati diantaranya komposisi kimia, fermentasi silase dan fermentabilitas in vitro. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara faktor fermentasi dan jenis hijauan terhadap protein kasar, serat kasar, lemak kasar, NDF, ADF, pH silase, ammonia silase dan in vitro, dan gas metan 48 jam. Faktor fermentasi berpengaruh nyata terhadap bahan kering. Faktor jenis hijuan berpengaruh nyata terhadap bahan kering, bahan organik, kecernaan bahan kering, protozoa, produksi gas 24 dan 48 jam, serta gas metan 24 jam. Faktor fermentasi dan jenis hijauan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH in vitro dan kecernaan bahan organik. Fermentasi dapat menurunkan kandungan bahan kering, protein kasar, NDF, pH silase, gas metan pada jam ke 48, serta meningkatkan serat kasar, lemak kasar, ADF, ammonia silase, ammonia in vitro. Jenis hijauan mempengaruhi komposisi kimia, fermentasi silase, dan fermentasi rumen. Legum dengan tanin yang tinggi seperti Calliandra dapat menurunkan kandungan ammonia silase, ammonia in vitro, produksi gas serta gas metan.
Collections
- MT - Animal Science [1226]