Keberadaan Bakteri Vibrio parahaemolyticus dan Enterocytozoon hepatopenaei pada Udang Budidaya dan Krustasea Liar
Abstract
Industri budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah
satu komoditas perikanan utama yang berkontribusi signifikan terhadap ekspor
akuakultur global, namun keberlanjutan produksi terancam oleh infeksi Vibrio
parahaemolyticus (Vp) dan Enterocytozoon hepatopenaei (EHP). V.
parahaemolyticus adalah penyebab utama penyakit nekrosis hepatopankreas akut
(AHPND) yang dapat menyebabkan kematian udang hingga 100%, sedangkan
EHP, meskipun tidak menyebabkan kematian langsung, dapat menghambat
pertumbuhan udang dan menurunkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan
memantau keberadaan V. parahaemolyticus dan EHP pada udang budidaya serta
krustasea liar di Tambak Pinang Gading, Desa Bakauheni, Lampung Selatan,
selama periode Oktober 2023 hingga Januari 2024. Sampel diambil pada hari
(DOC 0, 35, 56, dan 80 dari hepatopankreas udang budidaya, udang liar, serta
organ dalam kepiting yang ada di tambak. Analisis dilakukan menggunakan
metode total plate count untuk menghitung kelimpahan bakteri, polymerase chain
reaction untuk mendeteksi patogen, serta histopatologi untuk mengamati
kerusakan jaringan. Hasil menunjukkan bahwa kelimpahan V. parahaemolyticus
mencapai puncaknya pada DOC 35 dengan jumlah sebesar Log 7,16 CFU mL?¹
pada hepatopankreas udang budidaya, sementara EHP tidak terdeteksi pada semua
sampel. Pemeriksaan histopatologi juga menunjukkan kerusakan jaringan
hepatopankreas akibat infeksi V. parahaemolyticus. Berdasarkan hasil dari
penelitian ini menunjukkan organ hepatopankreas udang budidaya, udang liar, dan
organ dalam kepiting pada DOC 35, 56, 80 terdapat V. parahaemolyticus dan
tidak terdeteksi EHP pada organ hepatopankreas udang budidaya, udang liar, dan
organ dalam kepiting pada DOC 35, 56, 80.
Collections
- UT - Aquaculture [2081]