Kajian Risiko Paparan Akrilamida dalam Americano, Espresso, Cappuccino, Kopi Instan Tanpa Gula, dan Kopi Tubruk pada Mahasiswa S1 IPB

Abstract

Tingginya konsumsi kopi di Indonesia menimbulkan kekhawatiran terhadap senyawa dalam kopi yang berisiko merusak kesehatan, salah satunya adalah akrilamida, senyawa karsinogenik golongan 2A. Kajian risiko perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat paparan akrilamida pada mahasiswa S1 IPB yang mengonsumsi kopi. Kajian ini mencakup kopi americano, espresso, cappuccino, kopi instan tanpa gula, dan kopi tubruk. Metode yang digunakan meliputi identifikasi bahaya, karakterisasi bahaya, kajian paparan, dan karakterisasi risiko, yang diperoleh melalui studi literatur dan kuesioner survei 24-hour food recall. Data yang diperoleh diolah menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis secara probabilistik dengan simulasi Monte Carlo (10.000 iterasi) menggunakan @RISK. Tingkat konsumsi kopi per hari tertinggi hingga terendah adalah kopi instan tanpa gula (37,89 mL), cappuccino (29,11 mL), kopi tubruk (25,11 mL), americano (24,69 mL), dan espresso (4,34 mL). Rata-rata tingkat paparan akrilamida adalah 0,308 µg/kg bb/hari untuk kopi instan tanpa gula, 0,004 µg/kg bb/hari untuk cappuccino, 0,014 µg/kg bb/hari untuk kopi tubruk, 0,009 µg/kg bb/hari untuk americano, dan 0,002 µg/kg bb/hari untuk espresso. Risiko paparan didapatkan dengan membandingkan nilai MoE (Margin of Exposure) dengan MoE yang sudah ditentukan EFSA yaitu 10.000. Nilai MoE didapatkan dengan membagi nilai BMDL10 (Benchmark Dose Lower Confidence Limit) dengan tingkat paparan. MoE di bawah 10.000 ditemukan pada persentil ke-95 untuk americano, persentil ke-80 untuk kopi instan tanpa gula, dan persentil ke-95 untuk kopi tubruk. Risiko paparan akrilamida pada konsumsi kopi instan tanpa gula berdampak pada 20% (3843) mahasiswa S1 IPB, sementara risiko paparan akrilamida pada konsumsi kopi tubruk dan americano berdampak pada 5% (960) mahasiswa S1 IPB.

High coffee consumption in Indonesia raises concerns about compounds in coffee that may pose health risks, one of which is acrylamide, a Group 2A probable carcinogen. A risk assessment is needed to determine the level of acrylamide exposure among undergraduate students at IPB University who consume coffee. This study covers Americano, espresso, cappuccino, sugar-free instant coffee, and brewed coffee. The methods used include hazard identification, hazard characterization, exposure assessment, and risk characterization, which were obtained through a literature review and a 24-hour food recall survey questionnaire. The data collected were processed using Microsoft Excel and analyzed probabilistically through Monte Carlo simulations (10.000 iterations) using @RISK. The highest to lowest daily coffee consumption levels were: sugar-free instant coffee (37,89 mL), cappuccino (29,11 mL), brewed coffee (25,11 mL), Americano (24,69 mL), and espresso (4,34 mL). The average acrylamide exposure levels were 0,308 µg/kg body weight/day for sugar-free instant coffee, 0,004 µg/kg body weight/day for cappuccino, 0,014 µg/kg body weight/day for brewed coffee, 0,009 µg/kg body weight/day for Americano, and 0,002 µg/kg body weight/day for espresso. The exposure risk was determined by comparing the MoE (Margin of Exposure) values to the EFSA's established MoE value of 10.000. MoE values were calculated by dividing the BMDL10 (Benchmark Dose Lower Confidence Limit) by the exposure level. MoE values below 10.000 were found at the 95th percentile for Americano, the 80th percentile for sugar-free instant coffee, and the 95th percentile for brewed coffee. Acrylamide exposure risk from sugar-free instant coffee consumption affects 20% (3843) of IPB undergraduate students, while the exposure risk from brewed coffee and Americano affects 5% (960) of students.