Show simple item record

dc.contributor.advisorKurniawati, Ani
dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.authorRouf, Zulfy Iswan Nur
dc.date.accessioned2024-12-13T12:47:35Z
dc.date.available2024-12-13T12:47:35Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160170
dc.description.abstractSintrong (Crassocephalum crepidioides) merupakan gulma yang sering dijumpai di lahan pertanian masyarakat dan dimanfaatkan sebagai sayuran fungsional sebagai salah satu pilihan sayuran oleh masyarakat. Penggunaan sintrong oleh masyarakat selain untuk dikonsumsi sebagai sayuran, juga dikenal secara turun temurun dapat mengatasi berbagai keluhan kesehatan masyarakat seperti pegal-pegal, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Pupuk organik digunakan untuk menghasilkan kandungan gizi dan kandungan obat yang lebih baik serta aman bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan dan potensi produksi sintrong sebagai sayuran dengan aplikasi beberapa dosis pupuk kandang kambing. Penelitian dilaksanakan bulan Juni hingga Juli 2021 di lahan persawahan di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan empat taraf dosis pupuk kandang kambing dan empat ulangan. Dosis pupuk kandang kambing yang digunakan yaitu kontrol, 10, 20, dan 30 ton per hektar. Bahan tanam berupa benih didapatkan dengan memanen biji dari bunga sintrong yang telah terbuka sempurna yang ditemui di wilayah Blitar. Hasil penelitian ini menunjukkan aplikasi pupuk kandang kambing tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot basah per petak. Pemupukan berpengaruh nyata terhadap bobot basah per tanaman. Namun secara umum, Penggunaan dosis pupuk 30 ton per hektar memberikan hasil tertinggi pada peubah yang diamati. Dosis pupuk optimum tidak diperoleh karena uji regresi menunjukkan respon linier.
dc.description.abstractSintrong (Crassocephalum crepidioides) is a weed that is often found on people's agricultural land and can be used as a functional vegetable as one of the vegetable choices by the community. The use of sintrong, apart from being consumed as a vegetable, has also been known for generations to cure various health problems such as body sore, high blood pressure and diabetes. Organic fertilizer is used to produce better nutritional content, healing properties and safe for environment. This research aims to determine the growth and production potential of sintrong as a food crop by applying several doses of goat manure. This research carried out in June to July 2021 at Sananwetan district, Blitar City. The experiment used a Randomized Complete Group Design with four doses of goat manure and four replications. Doses of goat manure were control, 10, 20 and 30 tons per hectare. Planting material in the form of seeds are obtained by harvesting seeds from fully opened sintrong flowers found in the Blitar area. The results of this study showed that the application of goat manure did not have a significant effect on plant height, number of leaves and fresh weight per plot. Fertilization had a significant effect on the fresh weight per plant. However, in general, the use of fertilizer dose of 30 ton per hectare gave the highest results for the variables observed. The optimum fertilizer dose was not obtained because the regression test shows a linear response.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePertumbuhan dan Produksi Sintrong (Crassocephalum crepidioides) pada Beberapa Dosis Pupuk Kandang Kambingid
dc.title.alternativeGrowth and Production of Sintrong (Crassocephalum crepidioides) on some Dosages of Goat Manure
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordorganic fertilizerid
dc.subject.keywordfresh weightid
dc.subject.keywordoptimum dosageid
dc.subject.keywordfunctional vegetablesid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record