PENDAMPINGAN PETANI JAGUNG MELALUI PROGRAM BERTANI UNTUK NEGERI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI JAGUNG DESA SIBOWI
Date
2024Author
Anggara, Fadrio
Situmeang, Widya Hasian
Nurulhaq, Muhammad Iqbal
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung merupakan salah satu sumber makanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi hal tersebut dapat dilihat dari aspek penggunaan hasilnya dan bisnisnya. Permintaan jagung yang banyak dipasaran tidak diiringi dengan kualitas jagung yang bagus sehingga menjadi salah satu alasan untuk melakukan penelitian untuk meningkatkan produksi dan nilai jagung dengan mengambil Desa Sibowi sebagai desa tujuan. Penelitian mencakup kegiatan sekolah lapang, pendampingan rutin dan pelaksanaan demplot lapang sebagai contoh dari Good Agricultural Practice yang diinformasikan. Proses pendampingan petani dilakukan melalui lima tahapan Participatory Action Research (PAR): identifikasi masalah awal (to know), pendalaman masalah melalui Focus Group Discussion (FGD) (to understand), perencanaan kegiatan berbasis kesepakatan bersama (to plan), implementasi rencana (to act), dan evaluasi perkembangan dari aspek pengetahuan, produksi, dan partisipasi (to change). Tantangan yang dihadapi petani meliputi keterbatasan alat modern, akses modal yang sulit, serta kendala infrastruktur dan pasar. Secara sosial, perbedaan tingkat kemajuan antar dusun juga menjadi tantangan yang perlu diatasi untuk menciptakan kesetaraan dalam pengelolaan pertanian. Corn is a food source that has high economic value, this can be seen from the aspect of its use and business. The high demand for corn on the market is not accompanied by good quality corn, so this is one of the reasons for conducting research to increase corn production and value by taking Sibowi Village as the target village. The research includes field school activities, routine mentoring and implementation of field demonstration plots as examples of Good Agricultural Practice that are informed. The farmer assistance process is carried out through five stages of Participatory Action Research (PAR): identifikasi masalah awal (to know), deepening the problem through Focus Group Discussion (FGD) (to understand), planning activities based on mutual agreement (to plan), implementation of the plan (to act), and evaluation of developments from the aspects of knowledge, production and participation (to change). Challenges faced by farmers include limited modern equipment, difficult access to capital, as well as infrastructure and market constraints. Socially, differences in levels of progress between hamlets are also a challenge that needs to be overcome to create equality in agricultural management.