Peningkatan Nilai Tambah Produk Turunan Maggot (Black Soldier Fly) di Desa Sukaharja Kecamatan Ciomas
Abstract
Pertambahan jumlah penduduk Indonesia terus meningkat setiap tahunnya
menyebabkan permasalahan ekonomi dan lingkungan yang semakin kompleks.
Salah satu dampak signifikan dari meningkatnya populasi adalah peningkatan
volume limbah rumah tangga, terutama limbah organik yang belum dikelola secara
optimal. Hal ini menjadi tantangan serius di Desa Sukaharja, di mana limbah
organik seringkali mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko kesehatan
masyarakat. Upaya untuk mengatasi limbah organik adalah melalui pemanfaatan
maggot BSF. Tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi permasalahan limbah
organik di Desa Sukaharja, mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan petani
mengenai nilai tambah dan manfaat produk turunan maggot BSF di Desa Sukaharja,
dan mengetahui persepsi petani terhadap metode pengolahan pasca panen maggot
BSF yang dapat diterapkan di Desa Sukaharja. Metode penelitian yang digunakan
adalah data kualitatif didukung dengan kuantitatif. Data yang dikumpulkan
menggunakan observasi, Focus Group Discussions (FGD), pre test dan post test,
kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan studi data sekunder. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa permasalahan seperti pencemaran limbah, kelangkaan pupuk,
dan harga pakan unggas dan ikan yang tinggi. Salah satu solusi yaitu dengan
penyuluhan budidaya dan pengolahan pasca panen maggot BSF. Adanya
peningkatan pengetahuan secara nyata sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan
dilakukan. Hasil perhitungan skor terkait persepsi petani terhadap metode
pengolahan pasca panen menunjukkan mayoritas petani memilih metode sangrai
sebagai metode pengolahan pasca panen yang nantinya akan diterapkan. Indonesia's population continues to increase every year, causing increasingly
complex economic and environmental problems. One significant impact of the
increasing population is the increasing volume of household waste, especially
organic waste that has not been managed optimally. This is a serious challenge in
Sukaharja Village, where organic waste often pollutes the environment and
increases public health risks. An effort to overcome organic waste is through the
utilization of BSF maggot. The research objectives were to identify organic waste
problems in Sukaharja Village, determine the level of understanding and knowledge
of farmers regarding the added value and benefits of maggot BSF derivative
products in Sukaharja Village, and determine farmers' perceptions of maggot BSF
post-harvest processing methods that can be applied in Sukaharja Village. The
research method used is qualitative data supported by quantitative. Data were
collected using observation, Focus Group Discussions (FGD), pre test and post test,
questionnaires, interviews, documentation, and secondary data studies. The results
showed that problems such as waste pollution, fertilizer scarcity, and high poultry
and fish feed prices. One solution is the counseling of BSF maggot cultivation and
post-harvest processing. There was a real increase in knowledge before and after
the counseling activities were carried out. The results of the score calculation related
to farmers' perceptions of post-harvest processing methods show that the majority
of farmers choose the roasting method as the post-harvest processing method that
will be applied later.