Show simple item record

dc.contributor.authorHalizah, Nurul Juniarti
dc.contributor.authorWibowo, Suryo Dharu
dc.contributor.authorAngelina, Trifena
dc.contributor.authorVindriati, Zukhrufa Vista
dc.contributor.authorShafira, Dewi Nur
dc.contributor.authorRahma, Kinanti Dwi
dc.contributor.authorKedaton, Feni Gemala
dc.contributor.authorAndre, Daniel Latief
dc.contributor.authorHidayat, Muhammad Ihsan
dc.contributor.authorPutri, Citra Permata
dc.contributor.authorSelvaraj, Felicia Anne
dc.contributor.authorWibowo, Deny Setyo
dc.contributor.authorWulansari, Retno
dc.date.accessioned2024-12-11T06:24:20Z
dc.date.available2024-12-11T06:24:20Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160132
dc.description.abstractSeekor anjing American Bully berumur 12 tahun bernama Dora dengan berat badan 12,10 kg datang dengan keluhan muntah, diare, tidak makan dan abses di kaki kanan depan. Kondisi Dora diperburuk dengan dehidrasi yang disebabkan muntah dan diare selama tiga hari. Diagnosa penunjang yang digunakan dalam pemeriksaan meliputi pemeriksaan hematologi darah, kimia darah, urinalisis, radiografi, dan USG. Pemeriksaan hematologi menunjukkan adanya peningkatan MCV (72,6 fL, nilai rujukan 62-72 fL) dan persentase granulosit (89,0 %, nilai rujukan 60-83 %) serta penurunan MCHC (28,5 g/dL, 30-38 g/dL), nilai absolut limfosit (0,7x103 /μL, nilai rujukan 0,8-5,1x103 /μL), serta persentase limfosit (8,8 %, nilai rujukan 12-30 %) dan eosinofil (1,8 %, nilai rujukan 2-10 %). Selain itu, pemeriksaan kimia darah menunjukkan adanya peningkatan nilai total protein (8,5 g/dL, nilai rujukan 5,4-8,2 g/dL), blood urea nitrogen (BUN) (143 mg/dL, nilai rujukan 7-25 mg/dL), kreatinin (10,3 mg/dL, nilai rujukan 0,3-1,4 mg/dL), dan globulin (5,8 g/dL, nilai rujukan 2,5-5,1 g/dL). Hasil pemeriksaan urinalisis Dora menunjukkan abnormalitas pada parameter kreatinin urin (UPC), protein, kreatinin dan darah. Pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan kelainan echogenicity dan echotexture kantung empedu dan ginjal kanan, sedangkan hasil radiografi menunjukan adanya penurunan opasitas pada jantung, splenomegali, adanya artefak pada limpa dan pembesaran ginjal, serta endapan (gallbladder sludge) pada kantung empedu (kolelitiasis) pada pemeriksaan USG. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, anjing Dora diduga mengalami komplikasi kolelitiasis yang dapat menyebabkan komplikasi kerusakan fungsi ginjal. Diferensial diagnosa untuk kasus ini adalah stricture kantung empedu, hiperfungsi ginjal yang dapat menyebabkan acute kidney injury (AKI) dan hepatic encephalopathy. Dora menerima terapi infus asering dan terapi simptomatis ondansetron dan Metoclopramide untuk menstabilkan kondisinya. Prognosis kasus ini adalah infausta karena penurunan kondisi kesehatan secara keseluruhan dan kematian setelah dirawat selama dua hari.id
dc.language.isoidid
dc.titleLaporan Kasus: Suspek Komplikasi Kolelitiasis terhadap Fungsi Ginjal pada Anjing di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPBid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordacute kidney injury (AKI)id
dc.subject.keywordanjingid
dc.subject.keyworddehidrasiid
dc.subject.keyworddiareid
dc.subject.keywordkolelitiasisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record