Show simple item record

dc.contributor.advisorSukandar, Dadang
dc.contributor.advisorMarliyati, Sri Anna
dc.contributor.authorGigi, Engelien Milannia
dc.date.accessioned2024-12-05T13:58:04Z
dc.date.available2024-12-05T13:58:04Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160088
dc.description.abstractPenyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Prevalensi strok di Indonesia sebesar 10,9% dan Provinsi Jawa Barat memiliki prevalensi strok sebesar 7,4% (Riskesdas 2018). Strok adalah serangan mendadak pada otak yang terjadi karena gangguan peredaran darah ke otak dan berlangsung selama lebih dari 24 jam. Pola hidup mempengaruhi risiko strok, seperti asupan makronutrien, natrium, dan konsumsi sayur buah berperan penting terhadap kejadian strok. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi survival function, probability density function dan hazard function kejadian strok, menganalisis berapa banyak asupan makronutrien, natrium dan konsumsi sayur buah. Menganalisis perubahan status gizi, faktor risiko, asupan makronutrien, natrium dan konsumsi sayur buah. Menganalisis pengaruh asupan makronutrien, natrium dan konsumsi sayur buah terhadap kejadian strok dari tahun 2011-2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari studi kohort longitudinal faktor risiko penyakit tidak menular (FRPTM) oleh Kementrian Kesehatan RI. Desain penelitian ini yaitu studi longitudinal dengan desain kohor prospektif. Kriteria inklusi yang dianalisis yaitu seluruh subjek yang menderita strok selama pemantauan. Jumlah subjek dengan kejadian strok selama 10 tahun pemantauan memiliki total 215 subjek. Data karakteristik subjek, seperti usia, jenis kelamin, sosioekonomi, gaya hidup, dan diagnosis strok, dikumpulkan melalui wawancara dan pemeriksaan oleh tim studi kohor FRPTM serta dokter spesialis saraf. Data komorbiditas, profil lipid darah, antropometri, status gizi, dan konsumsi pangan dikumpulkan secara langsung oleh tenaga medis terlatih dan diperoleh setiap tahun. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2019, IBM SPSS Statistiks 25 dan SAS (Statistical Analysis System). Data yang diolah merupakan data hasil pemantauan selama 10 tahun yaitu dari tahun 2011 sampai 2021. Analisis univariat dilakukan untuk menganalisis karakteristik subjek dan variabel yang disajikan dalam bentuk prevalensi. ANOVA untuk melihat perubahan status gizi, faktor risiko, asupan makan selama 10 tahun pemantauan. Analisis korelasi Spearman untuk melihat hubungan setiap variabel dan strok. Analisis survival untuk melihat pengaruh asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), asupan energi, asupan natrium dan konsumsi sayur buah terhadap kejadian strok. Proc lifetest dan Proc lifereg merupakan prosedur yang digunakan pada aplikasi SAS untuk membantu proses analisis data. Subjek pada studi Kohort Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular berjumlah 5.329 subjek. Identifikasi kejadian strok berdasarkan hasil pengukuran neurologi, selama 10 tahun pemantauan dan ditemukan sebanyak 215 yang menderita strok. Terjadi penurunan IMT (p=0,037), lingkar perut (p<0,001) yang menunjukkan bahwa status gizi subjek strok mengalami perubahan selama 10 tahun pemantauan. Hasil pengukuran darah GDP (p=0,001) dan HDL (p=0,049) terjadi penurunan secara signifikan, walaupun penurunan GDP memberikan dampak yang baik tetapi penurunan HDL merupakan hal yang buruk bagi subjek strok. Selama 10 tahun terjadi peningkatan aktifitas fisik (p<0,001) dan penurunan kebiasaan merokok (p<0,001). Terjadi penurunan asupan energi (F=11,69, p<0,001), asupan lemak (F=70,20, p<0,001) dan asupan karbohidrat (F=49,18, p<0,001). Terdapat perubahan dengan meningkatnya asupan natrium (F=20,50, p<0,001) dan konsumsi sayur buah (F=3,31, p=0,001). Pada pasien strok sering terjadi perubahan asupan makan dikarenakan mortalitas atau kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Peningkatan usia berhubungan dengan peningkatan risiko strok (p<0,0001). Pendidikan juga berhubungan dengan kejadian strok (p<0,0001). GDP dan GD2PP (p<0,0001) berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian strok. Kenaikan kadar gula darah dapat memprediksi buruknya hasil pada subjek strok. LDL (p=0,0380) dan HDL (p=0,0126) berpengaruh signifikan terhadap kejadian strok. Merokok ((p<0,0001) dan aktifitas fisik (p=0,0455) mempengaruhi kejadian strok. Studi ini memperkuat pemahaman bahwa perubahan gaya hidup dan pengelolaan kesehatan yang baik dapat memainkan peran penting dalam mengurangi risiko strok, terutama dengan mengendalikan faktor-faktor yang dapat diubah, seperti kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik. Pengaruh positif asupan energi (p=0,0002, HR= 1,0002) menunjukkan bahwa asupan energi diatas batas kebutuhan, maka semakin tinggi pula risiko terjadinya strok. Asupan protein tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko strok dalam studi ini. Asupan lemak juga berpengaruh signifikan terhadap kejadian strok (p=0,0007, HR=0,9970). Asupan karbohidrat tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap risiko kejadian strok. Asupan natrium menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap kejadian strok dalam penelitian ini (p=0,0012, HR = 0,9999). Konsumsi sayur dan buah tidak berpengaruh terhadap kejadian strok. Temuan ini menekankan pentingnya memperhatikan pola makan secara keseluruhan dalam upaya pencegahan strok. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu: (1) dari 5.329 subjek studi kohort FRPTM terdapat 215 subjek yang menderita strok selama 10 tahun pemantauan. Dengan demikian, persentase kejadian strok dalam populasi studi ini adalah sebesar 4,04%. (2) Selama 10 tahun masa tindak lanjut, terjadi perubahan signifikan dalam status gizi, kadar glukosa darah puasa (GDP), kadar kolesterol HDL, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok pada subjek yang mengalami strok. (3) Analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti usia, pendidikan, kadar gula darah, kolesterol LDL dan HDL, kebiasaan merokok, aktivitas fisik berpengaruh terhadap kejadian strok (4) Asupan energi berpengaruh terhadap kejadian strok, untuk asupan makronutrien hanya asupan lemak yang berpengaruh terhadap kejadian strok begitupun asupan natrium berpengaruh terhadap kejadian stork. Studi ini memperkuat pemahaman bahwa modifikasi gaya hidup dan pengelolaan kesehatan yang baik dapat memainkan peran krusial dalam mengurangi risiko strok, khususnya melalui pengendalian faktor-faktor yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok, pola makan, dan aktivitas fisik.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Asupan Makronutrien, Natrium, dan Konsumsi Sayur Buah terhadap Kejadian Strok pada Orang Dewasaid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordAsupan Makronutrienid
dc.subject.keywordAsupan Natriumid
dc.subject.keywordKonsumsi sayur dan buahid
dc.subject.keywordStrokid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record