| dc.description.abstract | Ada beberapa jenis investasi yaitu : Investasi Nyata (Real Investment) yang melibatkan asset berwujud seperti tanah, mesin – mesin atau pabrik. Investasi Finansial (Financial Investment) yang dibagi atas dua yaitu : Pasar Uang, seperti Deposito Berjangka, Negotiable Certificate Deposito (NCD), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Komersial (Commercial Paper) dan Pasar Modal seperti Saham, Obligasi.
Reksa Dana muncul karena umumnya investor mengalami kesulitan untuk melakukan investasi sendiri pada surat-surat berharga diatas. Kesulitan - kesulitan yang dihadapi investor antara lain adalah perlunya melakukan berbagai analisa dan memonitor kondisi pasar secara terus – menerus yang sangat menyita waktu. Kesulitan lain adalah dibutuhkan dana yang lebih besar untuk dapat melakukan investasi pada surat-surat berharga diatas. Dilain pihak catatan historis menunjukkan dalam jangka waktu panjang, investasi pada surat-surat berharga dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada tabungan dan deposito. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peranan pemodal lokal untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.
Bapepam sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan mengelompokkan jenis-jenis Reksa Dana kedalam empat kategori berdasarkan alokasi/komposisi investasi pada berbagai instrument. Dalam mengelompokkan Reksa Dana. Menurut Peraturan No. IV.C.3 dalam Panduan Reksa Dana (1997) tentang Pedoman Pengumuman Harian NAB Reksa Dana Terbuka Reksa Dana dibedakan jenisnya berdasarkan konsentrasi portofolionya yaitu Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran.
Penulis mengidentifikasi masalah yang ada yaitu menganalisa tingkat pengembalian dan kinerja Reksa Dana Saham dengan menggunakan 3 metode yaitu : metode Sharpe Measurement ; Treynor Measurement dan Jensen Measurement dibandingkan dengan tingkat pengembalian rata-rata (Average Return) Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta. Dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Reksa Dana Saham yang ada di Indonesia dan mengetahui kinerja Reksa Dana Saham yang paling baik dan dengan menggunakan metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen dapat dilihat kinerja Reksa Dana Saham yang mampu outperformed terhadap pasar (IHSG)
Dari 20 Reksa Dana Saham berdasarkan versi Harian Bisnis Indonesia tersebut penulis hanya membatasi penelitian pada Reksa Dana Saham yang efektif sebelum tahun 2000 dan masih aktif sampai dengan tahun 2004. Sehingga ada 6 Reksa Dana yang tidak termasuk dalam obyek penelitian ini yaitu : CitiReksaDana Ekuitas, Dana Sentosa, Manulife Dana Saham, Niaga Saham, Platinum Saham dan Schroder Dana Prestasi Plus, sedangkan 14 Reksa Dana lainnya yang akan menjadi obyek penelitian : ABN-AMRO Dana Saham, Arjuna, Bahana Dana Prima, BIG Nusantara, Bima, BNI Dana Berkembang, Dana Megah Kapital, Danareksa Mawar, Master Dinamis, Nikko Saham Nusantara, Panin Dana Maksima, Phinisi Dana Saham, Rencana Cerdas, Si DanaSaham.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :1. Data NAB per unit penyertaan 2. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta 3. Data tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) periode 1 bulan, semua data ini diambil dari 30 Desember 1999 sampai dengan 30 Desember 2004 dan bersumber dari Financial News Wire Bloomberg. Penelitian ini dilakukan mulai 1 Januari 2000 sampai dengan 31 Desember 2004. Alasan diambilnya kurun waktu tersebut karena penulis ingin mengetahui kinerja dan perkembangan Reksa Dana Saham selama 5 tahun dan menurut para pengamat, Reksa Dana di Indonesia mengalami kebangkitan kembali setelah tahun 1999 dimana sebelumnya Indonesia dilanda krisis pada tahun 1997. Sedangkan Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah : 1. NAB (Nilai Aktiva Bersih) 2. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) 3. Suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 diperoleh kesimpulan : Untuk tahun 2000 Reksa Dana Bima memiliki kinerja terbaik, tahun 2001 Reksa Dana Si Dana Saham adalah Reksa Dana Saham terbaik, hasil perhitungan untuk tahun 2002 Reksa Dana Mawar adalah Reksa Dana Saham yang terbaik, di tahun 2003 Reksa Dana Saham terbaik adalah Reksa Dana Panin Dana Maksima, sedangkan untuk tahun 2004 Reksa Dana Si Dana Saham adalah Reksa Dana Saham terbaik
Perkembangan kinerja Reksa Dana Saham cenderung mengikuti fluktuasi pergerakan pasarnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan meningkatnya IHSG menyebabkan meningkat pula rata-rata kinerja Reksa Dana Saham, begitu juga sebaliknya, disisi lain jika IHSG mengalami penurunan, dana kelolaan juga mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.
Saran-saran yang diberikan sebagai pertimbangan diantaranya : Bagi investor / calon investor perlunya kehati-hatian dalam memilih Reksa Dana untuk sarana investasi, berinvestasi di Reksa Dana bertujuan untuk jangka panjang, mempelajari prospektus Reksa Dana, dalam memilih Reksa Dana adalah melihat kinerja historis yang telah dicapai oleh Reksa Dana tersebut.
Bagi Manajer Investasi : Memberikan informasi yang transparan dan jelas mengenai instrumen Reksa Dana pada publik, yang pada akhirnya dapat dibuat suatu rating Reksa Dana, guna memacu Manajer Investasi berupaya lebih keras meningkatkan kinerja sehingga dapat menjadi panduan bagi publik dalam mengamati pergerakan Reksa Dana di Indonesia. Lebih gencar dalam memasarkan produk Reksa Dana kepada masyarakat luas, dan bagaimana mengedukasi investor untuk berinvestasi jangka panjang di Reksa Dana. Perlunya terobosan yang lebih besar untuk perkembangan Reksa Dana dimasa depan seperti investasi pada portofolio diluar Pasar Uang dan Pasar Modal | |
| dc.subject.keyword | Investasi, Portofolio, Pasar Modal, Reksa Dana, Manajer Investasi, Sharpe Measurement, Treynor Measurement, Jensen Measurement, NAB, IHSG, Investor | id |