Pengendalian Mutu Produksi Sayuran Organik Pada Yayasan Bina Sarana Bakti
View/Open
Date
2004Author
Umar, Mahzhfia
Maarif, M.Syamsul
Fauzi, Anas Miftah
Metadata
Show full item recordAbstract
Program Pembangunan Pertanian lima tahun menekankan pada dua hal pokok, yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Program Pengembangan Agribisnis, yang merupakan kelanjutan dari program pertanian sebelumnya. Dalam penjabarannya kedua program tersebut perlu diimbangi oleh pengembangan dan penganekaragaman jenis komoditas selai pangan. Hal ini didukung pula dengan adanya perkembangan perdagangan global yang semakin kompleks yang ditandai oleh diratifikasikannya beberapa kesepakatan internasional (seperti GATT dan WTO) serta kesepakatan regional (seperti APEC, AFTA, MEE, NAFTA) yang mempengaruhi paradigma pembangunan pertanian untuk mengembangkan sektor lainnya termasuk di dalamnya sektor hortikultura. Potensi pengembangan hortikultura di Indonesia antara lain ditunjukkan pada produksi dan kontribusi dalam Produk Domestik Bruto yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2000 produksi hortikultura khususnya kelompok sayuran dan buah- buahan adalah 15.972.142 ton serta Tahun 2001 dan 2002 masing-masing 16.878.656 ton dan 18.808.262 ton atau mengalami peningkatan 5,37% pada Tahun 2001 dan 10,26% pada Tahun 2002. Nilai PDB Sub-Sektor hortikultura berdasarkan harga berlaku pada Tahun 2000 sampai 2002 masing-masing adalah Rp. 217.897,9 miliar, Rp. 246.298,2 miliar, dan Rp. 281.032,5 miliar atau kontribusi PDB Sub-Sektor Hortikultura pada Sektor Pertanian adalah 17,70%, 20,25%, dan 18,89%. Perkembangan sektor hortikultura yang prospektif di Indonesia harus pula diikuti oleh peningkatan daya saing agar komoditi hortikultura dapat dipasarkan pada pasar domestik maupun internasional. Untuk meningkatkan mutu dan daya saing produk hortikultura di pasaran, pengusahaan produk hortikultura diarahkan dari pola subsisten menuju usaha komersial melalui usaha agribisnis yang berorietasi pasar yang didukung oleh penerapan teknologi yang akrab lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen terhadap besar, dan terutama dengan perkembangan permintaan dunia yang menunjukkan mutu dan keamanan pangan adalah pertanian organik. Pertanian organik semakin marak dikembangkan termasuk di Indonesia dengan pencanangan target Go Organic pada tahun 2010 untuk memproduksi aneka bahan pangan dalam jumlah meningkatkan tuntutan konsumen terhadap produk pertanian yang bermutu, sehat dan aman bagi konsumen. Pengembangan tanaman organik di Indonesia dalam skala agribisnis masih terbatas dilakukan karena pasar tanaman organik masih terbatas pada kelompok tertentu dan belum memasyarakat. Salah satu organisasi yang konsisten melakukan budidaya tanaman organik adalah Yayasan Bina Sarana Bakti (YBSB), yang dilakukan sejak tahun 1984. Hingga saat ini YBSB telah mengembangkan sayuran menjadi suatu aktivitas agribisnis, dan menjadi pionir dalam agribisnis sayuran organik di Indonesia..dst
Collections
- MT - Business [2092]