Aplikasi Pupuk NPK Granul Berbahan Dasar Zeolit untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan pada Tanaman Karet

Abstract

Peningkatan produktivitas tanaman karet di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dalam usaha perkebunan, antara lain melalui optimasi pemupukan. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya efisiensi pemupukan akibat penguapan dan pencucian unsur hara, khususnya nitrogen dan kalium. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pupuk NPK granul berbahan dasar zeolit yang diperkaya asam humat (NPK Granul+) terhadap produktivitas tanaman karet dan pendapatan petani karet, serta membandingkannya dengan pupuk yang ada di pasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk, yaitu pupuk NPK Granul+ 6:6:12 dan pupuk NPK granul 15:15:15. Faktor kedua adalah dosis pupuk dengan 4 taraf yaitu 150 g/tanaman, 400 g/tanaman, 650 g/tanaman, dan 900 g/tanaman. Percobaan dilakukan pada tanaman karet berumur 18 tahun yang sudah menghasilkan lateks. Aplikasi pupuk NPK Granul+ lebih meningkatkan produksi lateks tanaman karet dibandingkan dengan pupuk NPK konvensional. Hal ini disebabkan oleh karakteristik lepas lambat dari pupuk NPK Granul+ yang dapat meminimalisir kehilangan hara nitrogen karena penguapan dan pencucian serta kalium melalui pencucian. Dosis tertinggi dari pupuk NPK Granul+ (900 g/tanaman) menghasilkan produksi lateks tertinggi dan juga menghasilkan keuntungan/tahun yang lebih besar dari pada perlakuan pupuk NPK konvensional. Selain itu, zeolit dan asam humat dari pupuk NPK Granul+ juga berkontribusi terhadap perbaikan kimia tanah yang penting untuk keberlanjutan produksi karet jangka panjang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemupukan di lahan karet, pupuk NPK granul 6:6:12 berbahan dasar zeolit diperkaya asam humat lebih efisien dibandingkan pupuk NPK 15:15:15 yang beredar di pasaran.

Increasing the productivity of rubber plants in Indonesia is one of the main focuses of plantation businesses, including the optimization of fertilization. One of the main challenges is the low efficiency of fertilization due to evaporation and leaching of nutrients, especially nitrogen and potassium. This study aims to see the effect of zeolite-based granular NPK fertilizer enriched with humic acid (NPK Granul+) on rubber plant productivity and rubber farmers' income and to compare it with fertilizers available in the market. This study is an experimental study using a 2-factors Completely Randomized Design (CRD). The first factor is the type of fertilizer, namely NPK Granul+ 6:6:12 fertilizer and NPK Granul+ 15:15:15 fertilizer. The second factor is the dose of fertilizer with 4 levels, namely 150 g/plant, 400 g/plant, 650 g/plant, and 900 g/plant. The experiment was conducted on 18-year-old rubber plants that had produced latex. Application of NPK Granul + fertilizer increased rubber plant latex production more than conventional NPK fertilizer. This is due to the slow-release characteristics of NPK Granul+ fertilizer which can minimize the loss of nitrogen nutrients due to evaporation and leaching and potassium through leaching. The highest dose of NPK Granul+ fertilizer (900 g/plant) produced the highest latex production and also produced greater profit/year than conventional NPK fertilizer treatment. In addition, zeolite and humic acid from NPK Granul+ fertilizer also contribute to improving soil chemistry which is important for the sustainability of long-term rubber production. This study concluded that fertilization in rubber fields, NPK granular fertilizer 6:6:12 made from zeolite enriched with humic acid is more efficient than NPK fertilizer 15:15:15 on the market.