dc.contributor.advisor | Liyantono | |
dc.contributor.author | Denestro, Felix Jerome Marrow | |
dc.date.accessioned | 2024-12-03T14:04:11Z | |
dc.date.available | 2024-12-03T14:04:11Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159604 | |
dc.description.abstract | Tanaman kopi tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian minimal 0 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga maksimum 2100 mdpl. Ekspor kopi Indonesia mencapai 434,19 ribu ton pada tahun 2022. Mayoritas adalah varietas robusta, meskipun permintaan biji kopi berkualitas meningkat. Tahap pembibitan kopi berpengaruh pada hasil produksi, dengan lingkungan penyemaian yang optimal memengaruhi pertumbuhan bibit. Suhu, kelembaban, dan kontrol lingkungan penting selama tahap ini. Alat penyemai growth chamber merupakan metode yang dapat mengontrol lingkungan pada tahap pembibitan secara otomatis, berpotensi meningkatkan kualitas bibit kopi arabika. Metode Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok kontrol, yaitu kelompok pertama menggunakan growth chamber, sementara kelompok kedua dengan metode penyemaian konvensional. Data yang dianalisis meliputi daya kecambah, tinggi tanaman, serta kestabilan lingkungan penyemaian. Pengambilan data kinerja dari growth chamber dilakukan setiap 15 menit dalam total waktu 36 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan growth chamber mampu meningkatkan daya kecambah benih kopi arabika hingga 80%, signifikan lebih tinggi dibandingkan penyemaian konvensional yang hanya mencapai 53%. Selain itu, suhu dan kelembaban dalam growth chamber dapat dipertahankan pada rentang optimal 30 ? 35 °C dan kelembapan tanah 60% ? 80%, sehingga efektif dalam mendukung proses perkecambahan dan pertumbuhan awal tanaman kopi. | |
dc.description.abstract | Coffee plants thrive in both lowland and highland areas, with an altitude range from 0 meters above sea level (MASL) to a maximum of 2,100 MASL. Indonesia's coffee exports reached 434.19 thousand tons in 2022, with the majority being robusta varieties, although the demand for high-quality coffee beans continues to increase. The seedling stage plays a significant role in determining production yields, as optimal seeding environments greatly influence seedling growth. Temperature, humidity, and environmental control are crucial during this phase. The growth chamber is a method capable of automatically controlling the environment during the seedling stage, with the potential to improve the quality of arabica coffee seedlings. This research method involved comparing two control groups: the first group used a growth chamber, while the second group utilized conventional seeding methods. Data analyzed included germination rates, plant height, and the stability of the seeding environment. The results showed that the use of the growth chamber increased the germination rate of arabica coffee seeds up to 80%, significantly higher than conventional methods, which only reached 53%. Additionally, the temperature and humidity within the growth chamber were maintained at optimal ranges of 30 ? 35 °C and soil moisture at 60% ? 80%, effectively supporting the germination process and early growth of coffee plants. | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Rancang Bangun Growth Chamber Penyemaian Kopi Arabika (Coffea arabica L.) dengan Pengendali Otomatis Lingkungan Mikro Berbasis Mikrokontroler | id |
dc.title.alternative | Design and Development of an Arabica Coffee (Coffea arabica L.) Seedling Growth Chamber with Automated Microenvironment Control Based on Microcontroller | |
dc.type | Skripsi | |
dc.subject.keyword | kopi | id |
dc.subject.keyword | pembibitan | id |
dc.subject.keyword | pertumbuhan tanaman | id |
dc.subject.keyword | growth chamber | id |