Aktivitas Antifungi Enzim Glukanase dari Streptomyces spp. terhadap Fungi Fitopatogen, Fusarium oxysporum
Date
2024Author
Mufida, Dinda Rista Anis
Wahyudi, Aris Tri
Putra, Ivan Permana
N, Abjad Asih
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengendalian penyakit tanaman akibat serangan patogen masih menjadi
tantangan bagi para ahli fitopatologi untuk pertanian berkelanjutan. Fungi
fitopatogen seperti Fusarium oxysporum dapat menyebabkan sindrom layu
fusarium di lebih dari 120 tanaman inang yang berbeda, termasuk tanaman penting
secara global. Fungi patogen tanaman secara umum dapat dikendalikan
menggunakan fungisida sintetik. Penggunaan bahan kimia secara berlebihan dapat
menyebabkan akumulasi residu beracun yang menimbulkan bahaya terhadap
lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat diurai secara hayati. Oleh karena itu,
diperlukan alternatif biokontrol fungi fitopatogen, salah satunya dengan
memanfaatkan kelompok aktinomiset rizosfer. Aktinomiset memiliki kemampuan
menghasilkan enzim ß-1,3-glukanase. Enzim ß-1,3-glukanase mampu
menghidrolisis ikatan ß-1,3-glikosidik dalam glukan. ß-glukan merupakan salah
satu komponen penyusun dinding sel fungi fitopatogen seperti F. oxysporum. Maka
dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aktivitas enzim ß-1,3-
glukanase yang dihasilkan oleh aktinomiset asal rizosfer serta mengetahui
potensinya sebagai antifungi terhadap fungi fitopatogen F. oxysporum.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode, dimulai dengan
identifikasi isolat aktinomiset berdasarkan gen 16S rRNA terhadap 4 isolat
aktinomiset. Selanjutnya 4 isolat Streptomyces yang telah diidentifikasi digunakan
sebagai isolat uji untuk pengukuran aktivitas enzim glukanase secara kualitatif dan
kuantitatif. Selain itu, pada 4 isolat terpilih, dilakukan pula deteksi dan analisis
modelling protein gen penyandi enzim endo-ß-1,3-glukanase (bglS gene).
Selanjutnya, pengujian aktivitas antifungi isolat Streptomyces terhadap F.
oxysporum dilakukan dengan dua metode, yakni dual culture method melibatkan
sel Streptomyces secara langsung dan food poisoning method menggunakan filtrat
kultur isolat Streptomyces sp. yang ditambahkan ke media PDA. Kerusakan pada
miselia F. oxysporum hasil penghambatan diamati menggunakan mikroskop cahaya
dan Scanning Electron Microscope (SEM). Enzim glukanase yang dihasilkan oleh
Streptomyces sp. selanjutnya dimurnikan secara parsial dengan aseton serta
dilakukan pengukuran aktivitas kuantitatifnya serta efek penghambatannya
terhadap F. oxysporum.
Streptomyces tendae ARJ 22, Streptomyces tendae ARJ 42, Streptomyces sp.
ARJ 44, dan Streptomyces sp. ARJ 81 dievaluasi secara kuantitatif untuk aktivitas
ß-1,3-glukanase. Enzim ß-1,3-glukanase yang dihasilkan oleh keempat isolat
Streptomyces tersebut menunjukkan waktu optimal yang berbeda-beda. Aktivitas
glukanase mengalami peningkatan pada hari ke-4 dan mengalami penurunan pada
v
hari ke-10. Isolat Streptomyces spp. menunjukkan nilai aktivitas spesifik enzim
glukanase berkisar antara 10,38-24,08 U/mg protein. Kehadiran gen bglS yang
menyandikan endo-ß-1,3-glukanase dari glycoside hydrolase family 16 pada
keempat isolat mendukung produksi glukanase. Model protein struktural tiga
dimensi telah berhasil dikontruksi berdasarkan urutan asam amino gen bglS. Model
ini menunjukkan kemiripan yang tinggi dengan model protein endo-ß-1,3-
glukanase dari Nocardiopsis sp. F96. Uji in vitro menunjukkan bahwa semua isolat
menghambat pertumbuhan hifa F. oxysporum. Uji penghambatan langsung dengan
menggunakan metode dual culture menunjukkan penghambatan rata-rata sebesar
26,18%, sedangkan metode food poison dengan filtrat kultur menunjukkan
penghambatan sebesar 29,38%. Enzim dari Streptomyces sp. ARJ 44 dimurnikan
menggunakan aseton, menghasilkan aktivitas spesifik 46,34 U/mg dan peningkatan
kemurnian hingga 1,92 kali. Enzim yang telah dimurnikan menghambat
pertumbuhan miselia F. oxysporum sebesar 35,80%. Penghambatan ini
dikonfirmasi dengan mengamati kerusakan hifa dengan teramatinya lubang serta
kerutan pada hifa F. oxysporum menggunakan scanning electron microscope
(SEM). Penelitian ini menyimpulkan bahwa keempat isolat Streptomyces sp.
penghasil enzim ß-1,3-glukanase memiliki pot