Show simple item record

dc.contributor.advisorKusmana, Cecep
dc.contributor.advisorRusdiana, Omo
dc.contributor.authorSurayah, Lutfiah
dc.date.accessioned2024-11-07T23:08:38Z
dc.date.available2024-11-07T23:08:38Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159420
dc.description.abstractHutan mangrove di Kecamatan Kuala Indragiri sangat rentan terhadap berbagai praktik pengelolaan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan. Diantaranya adalah illegal logging kayu mangrove, peracunan ikan dan alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi keragaan lahan dan mengidentifikasi variabel kunci untuk mendukung keberhasilan pengelolaan hutan mangrove di Kecamatan Kuala Indragiri, Provinsi Riau. Pengumpulan data di lapangan dilakukan melalui analisis kondisi lingkungan fisik dan Interpretative Structural Modelling (ISM) melalui wawancara dengan para pakar. Empat spesies mangrove telah berhasil diidentifikasi yaitu Rhizophora apiculata, Bruguiera sexangula, Nypa fruticans, dan Xylocarpus granatum. Pada ketiga stasiun penelitian dan semua tingkatan pertumbuhan, Rhizophora apiculata memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi. Analisis karakteristik lingkungan lainnya mengungkapkan bahwa salinitas di lokasi penelitian berkisar antara 6,7 sampai dengan 7,5. Analisis parameter kualitas air menunjukkan bahwa kadar Boron (B) dan Nitrat (NO3) masing-masing sebesar 2,51 m.e./L dan 0,04 m.e/L yang melebihi baku mutu dan berpotensi menjadi racun bagi biota perairan sekitarnya dalam jangka panjang. Pengelolaan hutan mangrove yang berhasil perlu didukung oleh informasi variabel-variabel kunci pengelolaan. Melalui penentuan variabel kunci, diharapkan pihak pengelola hutan mangrove dapat memahami langkah-langkah prioritas yang perlu dilakukan. Pengelolaan hutan mangrove tidak dapat dapat dipisahkan dari kompleksitas tekanan dan peluang pengembangan manfaatnya. Oleh karena itu analisis variabel kunci sangat penting untuk dilakukan. Analisis variabel kunci untuk mendukung keberhasilan pengelolaan hutan mangrove dalam penelitian ini menggunakan analisis Interpretative Structural Modelling (ISM). Empat elemen penting pengelolaan telah dipilih yaitu elemen tujuan pengelolaan, lembaga yang terlibat dalam pengelolaan, kendala utama dan program yang dibutuhkan. Hasil analisis ISM outputnya adalah matriks driver power-dependence dan struktur hierarki. Berdasarkan analisis ISM, elemen kunci tujuan pengelolaan adalah terwujudnya pengelolaan hutan mangrove yang terpadu dan berkelanjutan. Matriks driver power-dependence elemen kunci tujuan pengelolaan ini juga berada pada kuadran Independent yang artinya sebagai penggerak utama dan memiliki tingkat ketergantungan yang rendah terhadap sub elemen lainnya. Elemen lembaga terlibat dalam mendukung keberhasilan pengelolaan hutan mangrove adalah UPT KPH Mandah, Kelurahan Sapat dan Yayasan Mitra Insani (YMI). Kendala utama adalah illegal logging kayu mangrove disertai dengan penegakan hukum yang belum efektif. Program yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan pengelolaan hutan mangrove adalah optimalisasi rehabilitasi mangrove.
dc.description.abstractThe mangrove ecosystem in Kuala Indragiri is highly susceptible to various environmentally inhospitable practices in natural resource management, such as fish poisoning, illegal logging, and land conversion. This study aims to analyze the condition of the land performance of mangrove forest and identify key variables for supporting the sustainable mangrove management in Kuala Indragiri District. Data collection in the field was conducted through the analysis of physical environmental conditions and Interpretative Structural Modelling (ISM) via expert interviews. Four mangroves species were identified: Rhizophora apiculata, Bruguiera sexangula, Nypa fruticans, and Xylocarpus granatum. At all three research stations and across all growth stages, Rhizophora apiculata had the highest Important Value Index (IVI). Analysis of other environmental characteristics revealed that the salinity at the research location ranged between 16-17 ppt, with pH values ranging from 6.7 to 7.5. Water quality parameter analysis showed that Boron (B) and Nitrate (NO3) levels were 2.51 m.e./L and 0.04 m.e./L, respectively, exceeding quality standard limits and potentially becoming toxic to aquatic biota in the surrounding waters over the long term. The successful management of mangrove forests requires support from information on key management variables. By identifying these key variables, mangrove forest managers are expected to understand the priority actions that need to be taken. This is important, given that the management of mangrove forests is inseparable from the complexity of pressures and opportunities for its development and benefits. In this study, the analysis of key variables to support the success of mangrove forest management was carried out using Interpretative Structural Modelling (ISM) analysis. Four essential management elements were selected: management objectives, institutions involved in management, main constraints, and required programs. The output of the ISM analysis consists of a driver powerdependence matrix and a hierarchical structure. Based on the ISM analysis, the key management objective is the realization of integrated and sustainable mangrove forest management. The driver power-dependence matrix for this key management objective falls within the Independent quadrant, indicating that it is the main driver and has low dependence on other sub-elements. The key institutions supporting the success of mangrove forest management are the Mandah Forest Management Unit (UPT KPH Mandah), Sapat Village, and the Mitra Insani Foundation (YMI). The main constraint is illegal mangrove logging, coupled with ineffective law enforcement. The program needed to support the success of mangrove forest management is the optimization of mangrove rehabilitation.
dc.description.sponsorshipDana Mandiri
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKeragaan Kondisi Lahan dan Penentuan Variabel Kunci dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Kecamatan Kuala Indragiriid
dc.title.alternativeLand Performance and identification of key variables for supporting the success of mangrove forest management in Kuala Indragiri District
dc.typeTesis
dc.subject.keywordmangroveid
dc.subject.keywordInterpretative Structural Modellingid
dc.subject.keywordpengelolaanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record