View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Business
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Business
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh Gejolak Harga Minyak Terhadap Pasar Modal Dan Perekonomian Indonesia

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      full text (2.422Mb)
      Date
      2020
      Author
      Darmawan, Indra
      Siregar, Hermanto
      Hakim, Dedi Budiman
      Manurung, Adler Haymans
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Sebagai komoditi strategis, minyak mentah memainkan peran penting dalam perekonomian. Harga minyak mentah di berbagai pasar komoditi sangat likuid dan transparan, sehingga banyak digunakan sebagai underlying asset untuk beragam kontrak derivative produk investasi di pasar modal. Banyak studi menunjukkan, gejolak harga minyak mentah memiliki hubungan signifikan terhadap kinerja pasar modal dan perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh gejolak harga minyak mentah terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia, menggunakan lima observasi berbeda. Observasi pertama dilakukan dengan menganalisis hubungan antara harga minyak mentah Brent dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dan enam indeks pasar saham global, yaitu SP500, FTSE, DAX, N225, HSI dan STI. Dengan menggunakan pendekatan vector error correction model (VECM) diperoleh hasil bahwa lima indeks pasar saham, yaitu IHSG, FTSE, DAX, HSI dan STI, memiliki hubungan jangka panjang signifikan (terkointegrasi) dengan harga minyak mentah Brent. Ini berarti gejolak harga minyak mentah Brent dalam jangka panjang signifikan mempengaruhi kelima indeks pasar saham tersebut. Kointegrasi kelima indeks pasar saham global dengan harga minyak mentah Brent menjadikan gejolak harga minyak di pasar komoditi ditransmisikan secara langsung melalui mekanisme kointegrasi pasar komoditi minyak dan pasar modal. Analisis impulse response function (IRF) menunjukkan, IHSG dan DAX merespon gejolak harga minyak mentah Brent lebih tinggi dibanding indeks pasar saham lainnya. Analisis forecast error variance decomposition (FEVD) menunjukkan gejolak harga minyak mentah Brent berkontribusi lebih tinggi terhadap IHSG dan DAX, dibanding terhadap indeks pasar saham lainnya. Observasi kedua dilakukan dengan menganalisis hubungan antara IHSG dengan enam indeks pasar saham global, yaitu SP500, FTSE, DAX, N225, HSI, dan STI. Dengan pendekatan VECM diperoleh hasil bahwa IHSG memiliki hubungan jangka panjang signifikan (terkointegrasi) terhadap keenam indeks pasar saham global tersebut. Ini berarti gejolak keenam indeks pasar saham global tersebut dalam jangka panjang signifikan mempengaruhi IHSG. Kointegrasi IHSG dengan indeks pasar saham global memungkinkan gejolak harga minyak di pasar komoditi ditransmisikan secara tidak langsung ke pasar modal Indonesia melalui mekanisme kointegrasi antara pasar modal Indonesia dengan pasar modal global. Respon IHSG terhadap guncangan HSI, N225, dan SP500, lebih tinggi dibanding respon IHSG terhadap guncangan indeks pasar saham global lainnya. Kontribusi guncangan HSI, N225, dan SP500 terhadap IHSG juga lebih tinggi dibanding kontribusi guncangan indeks pasar saham global lainnya. Tingginya pengaruh HSI, N225 dan SP500 terhadap IHSG dibanding indeks pasar saham lainnya terkait dengan tingginya nilai transaksi perdagangan luar negeri (ekspor-impor) Indonesia dengan China, Jepang, dan Amerika, yang merupakan home countries indeks pasar saham HSI, N225, dan SP500. Observasi ketiga dilakukan dengan menganalisis hubungan antara harga minyak mentah Brent dengan aktivitas perdagangan saham BEI, menggunakan indikator volume transaksi perdagangan saham (VTPS), nilai transaksi perdagangan saham (NTPS), dan nilai kapitalisasi pasar saham (NKPS). Pendekatan VECM menunjukkan harga minyak mentah Brent dalam jangka panjang memiliki pengaruh signifikan (terkointegrasi) terhadap seluruh indikator aktivitas perdagangan saham BEI. Analisis IRF menunjukkan gejolak harga minyak mentah Brent berdampak positif terhadap seluruh indikator aktivitas perdagangan saham BEI. Analisis FEVD menunjukkan gejolak harga minyak mentah Brent, berkontribusi lebih tinggi terhadap nilai kapitalisasi pasar saham BEI, dibanding terhadap volume transaksi perdagangan saham dan nilai transaksi perdagangan saham. Observasi keempat dilakukan dengan menganalisis hubungan antara harga minyak mentah Brent dengan IHSG dan PDB Indonesia. Hasil analisis VECM menunjukkan (1) IHSG dan PDB Indonesia memiliki hubungan jangka panjang signifikan (terkointegrasi) dengan harga minyak mentah Brent, (2) PDB Indonesia memiliki hubungan jangka panjang signifikan (terkointegrasi) dengan IHSG, dan (3) IHSG memiliki hubungan jangka panjang signifikan (terkointegrasi) dengan PDB. Temuan ini menunjukkan (1) gejolak harga minyak mentah Brent signifikan mempengaruhi pasar modal dan perekonomian Indonesia, dan (2) pertumbuhan ekonomi Indonesia signifikan mempengaruhi kinerja IHSG, dan (3) kinerja IHSG signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Signifikannya hubungan IHSG dengan PDB Indonesia memungkinkan gejolak harga minyak ditransmisikan secara tidak langsung terhadap pasar modal Indonesia melalui kointegrasi antara IHSG dengan PDB Indonesia. Observasi kelima dilakukan dengan menganalisis hubungan antara harga minyak mentah Brent dengan indikator makroekonomi Indonesia, yaitu inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, dan suku bunga kredit komersial Bank Umum di Indonesia. Analisis regresi nonparametrik Ephanechnikov kernel, menunjukkan harga minyak mentah Brent signifikan mempengaruhi inflasi. Analisis model PARCH menunjukkan harga minyak mentah Brent signifikan mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Analisis model EGARCH menunjukkan pengaruh gejolak harga minyak mentah Brent terhadap suku bunga kredit komersial Bank Umum di Indonesia tidak signifikan. Temuan ini memperkuat salah satu temuan hasil observasi keempat, yaitu gejolak harga minyak memiliki pengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159418
      Collections
      • DT - Business [333]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail