Model Minat Pembelian Ulang Sayur/Buah Segar Secara Online
View/Open
Date
2019Author
Fikri, Amir
Nurmalina, Rita
Najib, Mukhamad
Simanjuntak, Megawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Bisnis belanja online sayur dan buah segar adalah bisnis infant yang baru
berkembang di Indoneia saat ini. Umumnya masyarakat lebih memiliki minat
membeli sayur/buah segar di pasar modern maupun pasar tradisional
dibandingkan membeli secara online, dengan demikian belum banyak penelitian
yang dilakukan terhadap bisnis ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi perilaku pembelian sayur/buah segar secara online oleh eshopper;
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat pembelian ulang
konsumen melalui e-commerce; dan memformulasikan implikasi managerial
dalam upaya untuk meningkatkan minat pembelian ulang secara online konsumen
sayur/buah segar. Stimulus-Organism-Response (SOR) Model dan Theory of
Planned Behavior (TPB) digunakan sebagai konsep dasar dalam mengeksplorasi
variabel pada konsep-konsep penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan
adalah conclusive, sedangkan rancangan penelitiannya menggunakan hypothesis
testing. Pendekatan penelitian menggunakan studi kuantitatif dari model
terintegrasi SOR dan TPB. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan
convenience sampling dengan 331 responden yang memenuhi kriteria. Penelitian
menggunakan data primer dengan survey google form yang disebarkan melalui
email maupun whatsapp.
Hasil penelitian menunjukkan dominan e-shopper adalah perempuan
menikah, Gen Y (kelahiran 1981-1994). Pendidikan yang dimiliki oleh responden
didominasi oleh lulusan sarjana (S1), dan memiliki pekerjaan sebagai karyawan
swasta. Domisili responden yang dominan tinggal di Jakarta. E-shopper sayur/
buah segar didominasi oleh status sosial ekonomi “A”, membeli sayur/buah segar
secara online saat dibutuhkan; media transaksi online melalui ponsel pintar.
Dibandingkan dengan sayuran, responden membeli lebih banyak buah-buahan,
responden mengenal e-commerce sayur/buah segar melalui media sosial;
pengeluaran dalam sekali transaksi belanja sebesar Rp. 100.000 - Rp. 150.000.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari emotion,
price concessions, quality of vegetables/fruits, subjective norm dan attitude
terhadap niat pembelian kembali sayur/buah segar secara online, variabel
perceived risk juga berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian kembali
sayur/buah segar secara online. Variabel emotion e-shopper memberikan
pengaruh terbesar dari seluruh variabel lainnya karena memiliki pengaruh positif
terbesar pada niat pembelian kembali online e-shoppers di masa depan. Dari hasil
penelitian juga ditemukan bahwa variabel reputation pengelola e-commerce (eretail)
secara signifikan berpengaruh positif terhadap variabel emotion e-shopper
yang akan memicu e-shopper berniat membeli kembali sayur/buah segar secara
online.
Penelitian ini memberi masukan bagi manajer pemasaran pada perusahaan
e-commerce khususnya e-retailer sayur/buah segar dalam mengambil keputusan
terkait dengan perilaku e-shopper sehingga membawa pengaruh positif terhadap
niat pembelian ulang secara online dan memperkecil persepsi resiko di benak Bisnis belanja online sayur dan buah segar adalah bisnis infant yang baru
berkembang di Indoneia saat ini. Umumnya masyarakat lebih memiliki minat
membeli sayur/buah segar di pasar modern maupun pasar tradisional
dibandingkan membeli secara online, dengan demikian belum banyak penelitian
yang dilakukan terhadap bisnis ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi perilaku pembelian sayur/buah segar secara online oleh eshopper;
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat pembelian ulang
konsumen melalui e-commerce; dan memformulasikan implikasi managerial
dalam upaya untuk meningkatkan minat pembelian ulang secara online konsumen
sayur/buah segar. Stimulus-Organism-Response (SOR) Model dan Theory of
Planned Behavior (TPB) digunakan sebagai konsep dasar dalam mengeksplorasi
variabel pada konsep-konsep penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan
adalah conclusive, sedangkan rancangan penelitiannya menggunakan hypothesis
testing. Pendekatan penelitian menggunakan studi kuantitatif dari model
terintegrasi SOR dan TPB. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan
convenience sampling dengan 331 responden yang memenuhi kriteria. Penelitian
menggunakan data primer dengan survey google form yang disebarkan melalui
email maupun whatsapp.
Hasil penelitian menunjukkan dominan e-shopper adalah perempuan
menikah, Gen Y (kelahiran 1981-1994). Pendidikan yang dimiliki oleh responden
didominasi oleh lulusan sarjana (S1), dan memiliki pekerjaan sebagai karyawan
swasta. Domisili responden yang dominan tinggal di Jakarta. E-shopper sayur/
buah segar didominasi oleh status sosial ekonomi “A”, membeli sayur/buah segar
secara online saat dibutuhkan; media transaksi online melalui ponsel pintar.
Dibandingkan dengan sayuran, responden membeli lebih banyak buah-buahan,
responden mengenal e-commerce sayur/buah segar melalui media sosial;
pengeluaran dalam sekali transaksi belanja sebesar Rp. 100.000 - Rp. 150.000.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari emotion,
price concessions, quality of vegetables/fruits, subjective norm dan attitude
terhadap niat pembelian kembali sayur/buah segar secara online, variabel
perceived risk juga berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian kembali
sayur/buah segar secara online. Variabel emotion e-shopper memberikan
pengaruh terbesar dari seluruh variabel lainnya karena memiliki pengaruh positif
terbesar pada niat pembelian kembali online e-shoppers di masa depan. Dari hasil
penelitian juga ditemukan bahwa variabel reputation pengelola e-commerce (eretail)
secara signifikan berpengaruh positif terhadap variabel emotion e-shopper
yang akan memicu e-shopper berniat membeli kembali sayur/buah segar secara
online.
Penelitian ini memberi masukan bagi manajer pemasaran pada perusahaan
e-commerce khususnya e-retailer sayur/buah segar dalam mengambil keputusan
terkait dengan perilaku e-shopper sehingga membawa pengaruh positif terhadap
niat pembelian ulang secara online dan memperkecil persepsi resiko di benakkonsumen. Strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan e-commerce
diantaranya adalah dengan mempertimbangkan aspek reputasi dan emosi yang
merupakan variabel dominan yang berpengaruh signifikan untuk melakukan
pembelian ulang sayur/buah segar secara online. Upaya yang dapat dilakukan
adalah menumbuhkan emosi yang positif untuk para e-shopper dengan
membangun komunitas e-shopper dengan menggunakan media sosial seperti
facebook, twitter, instagram, linkedin dan lainnya juga bisa menjadi media
komunikasi antara penjual, pembeli maupun komunitas e-shopper lainnya yang
dapat menjadi evaluasi suatu produk atau jasa. Selain itu, yang dapat dilakukan
oleh manajer pemasaran yang dapat memberikan benefit langsung melalui
pemberian diskon, free gift, dan free shipping yang langsung memberikan dampak
pada repurchase intention.
Collections
- DT - Business [333]