Kebijakan Dan Strategi Peningkatan Kinerja Bumn Abc Holding
View/Open
Date
2019Author
Utoyo, Bambang
Marimin
Fahmi, Idqan
Murdanoto, Agung Primanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja BUMN diantaranya dengan
membentuk holding untuk BUMN-BUMN yang sejenis bidang usahanya.
Pembentukan holding company ini telah dilakukan di beberapa bidang usaha,
diantaranya PT Pupuk Indonesia Holding Company untuk BUMN di bidang
industri pupuk, PT Semen Indonesia Holding Company untuk BUMN di bidang
industri semen, serta PT XYZ Holding Company di bidang usaha perkebunan dan
farmasi, dan BUMN ABC Holding untuk BUMN di bidang usaha perkebunan.
Pembentukan BUMN ABC Holding dimaksudkan agar kinerja BUMN ABC
Holding dan anak perusahaannya meningkat secara signifikan. Namun sayangnya
dari hasil penelitian diketahui bahwa kinerja keuangan maupun operasional anak
perusahaan BUMN ABC Holding selama kurun waktu tahun 2014-2017 tidak
lebih baik bila dibandingkan dengan kinerja sebelum holding, dan kinerja BUMN
ABC Holding lebih rendah dari proposal holding.
Tujuan penelitian adalah untuk: 1) Menganalisis perkembangan kinerja anak
perusahaan BUMN sebelum dan setelah dilakukan holding, kinerja holding, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya; 2) menganalisis, dan merumuskan
kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja
BUMN ABC Holding dan anak perusahaannya, termasuk usulan sistem penilaian
kinerja BUMN perkebunan dan holding BUMN perkebunan, serta bentuk holding
BUMN perkebunan; 3) menganalisis, dan merumuskan strategi yang perlu
dilakukan oleh BUMN ABC Holding untuk meningkatkan kinerja BUMN ABC
secara keseluruhan.
Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara, in depth
interview), FGD dengan para pakar/ahli. Data kemudian dioleh dengan statistik
deskriptif, statistic non parametric, soft system methodology (SSM) meliputi rich
picture (RP), root definition (RD), dan purposive activity Model (PAM) serta
system of system methodology (SOSM) yang meliputi strategic assumption
surfacing and testing (SAST), interpretive structural modelling (ISM), dan
analytical network process (ANP).
Dari statistik deskriptif diketahui bahwa ekuitas anak perusahaan BUMN
ABC Holding lebih baik dari sebelum holding, karena adanya revaluasi aset. Laba
Rugi dan ROA tidak lebih baik dari sebelum holding, ROE dan DER tidak ada
perubahan yang signifikan. Kinerja BUMN ABC Holding jauh lebih rendah dari
target yang ditetapkan dalam proposal holding. Statistic non parametric menguji
hipotesis apakah ekuitas, laba rugi, ROA, ROE, dan DER, sama atau tidak sama
sebelum dan setelah holding. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 90%,
hasil uji hipotesis menunjukkan: 1) Terdapat perbedaan ekuitas sebelum dan
setelah holding (ekuitas setelah holding lebih tinggi); 2) Terdapat perbedaan laba
rugi sebelum dan setelah holding (performa laba-rugi yang makin tidak baik pasca
holding); 3) Terdapat perbedaan ROA sebelum dan setelah holding (setelah
holding ROA lebih kecil); 4) Tidak terdapat perbedaan ROE setelah dan sebelum
holding; dan 5) Tidak terdapat perbedaan DER setelah dan sebelum holding. Dengan analisis SSM, permasalahan kebijakan dan strategi digambarkan
dalam rich picture, diteruskan dengan root definition yang menghasilkan akar
permasalahan lebih terarah. Hasil analisis menunjukkan belum baiknya kinerja
BUMN ABC Holding antara lain disebabkan oleh belum konsistennya program
bio diesel dan bio ethanol dilaksanakan oleh pemerintah, belum adanya penilaian
kinerja holding secara tersendiri, pembentukan holding yang tidak didahului
dengan due diligence yang baik, belum adanya pedoman subsidiary governanace,
adanya kesulitan keuangan yang berdampak pada pemupukan, pemeliharaan dan
replanting yang tidak sesuai standar, SDM yang kapabilitas dan integritasnya
masih perlu ditingkatkan, serta adanya kecenderungan turunnya harga komoditas
perkebunan.
Dari hasil analisis SAST dan ISM diperoleh variabel yang pasti dan penting
serta mempunyai driver power dan independensi tinggi yang dapat dijadikan dasar
penyusunan kebijakan dan strategi yaitu: 1) Adanya penilaian kinerja holding
secara tersendiri; 2) penilaian kinerja BUMN perkebunan difokuskan pada
keberlanjutan usaha perkebunan; 3) adanya aturan hukum yang pasti terkait
kedudukan BUMN; 4) sinergi lintas Negara untuk stabilisasi harga produk
perkebunan; 5) kampanye intensif dan terintegrasi oleh semua stakeholders untuk
menangani isu negatif produk perkebunan; 6) program bio ethanol dan bio diesel
dilaksanakan secara konsisten oleh pemerintah; 7) adanya kriteria yang jelas
pemberhentian jabatan direksi dan komisaris sebelum masa jabatannya selesai; 8)
pemilihan direksi anak perusahaan menjadi wewenang induk; 9) penguatan
subsidiary governace; 10) peningkatan kapabilitas dan integritas SDM; 11)
pengembangan talent pool untuk pengembangan inovasi; 12) penguatan sinergi
antara holding dengan anak (penghilangan silo); 13) pengembangan industri hilir;
14) peremajaan mesin produksi perkebunan dan revitalisasi aset yang tidak
menghasilkan; 15) pengembangan IT untuk integrasi data finansial dan operasi;
16) pemupukan sesuai standard; 17) pemeliharaan sesuai standard; dan 18)
pengembangan teknologi untuk efisiensi produksi dan distribusi.
Dari hasil analisis dengan ANP, diketahui bahwa prioritas kebijakan dan
strategi peningkatan kinerja BUMN ABC Holding adalah: 1) Penilaian kinerja
holding secara tersendiri; 2) program bio ethanol dan bio diesel konsisten
dilaksanakan oleh pemerintah; 3) penguatan subsidiary governance; 4)
pengembangan industri hilir; 5) pengembangan teknologi untuk efiseinsi produksi
dan distribusi; dan 6) peningkatan kapabilitas dan integritas SDM.
Kebijakan pemerintah dalam peningkatan kelembagaan, competitive
advantages, dan governance, serta strategi yang telah dilakukan BUMN ABC
Holding dalam penjualan, pengembangan SDM, investasi, produksi, pengadaan
barang dan jasa, serta pembiayaan ternyata kurang dapat meningkatkan kinerja
BUMN ABC Holding. Jika tidak dilakukan penajaman kebijakan dan strategi
yang telah dilakukan, maka kinerja BUMN ABC Holding tidak akan meningkat
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam membuat kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja BUMN ABC Holding, hasil penelitian ini dapat menjadi
salah satu acuan.
Collections
- DT - Business [351]