Model Intensi Merchant E-Marketplace Dalam Pengajuan Online Kredit Mikro
View/Open
Date
2019Author
Karambut, Fermico
Hartoyo
Nurmalina, Rita
Najib, Mukhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto meningkat dari 57.84 % menjadi 60.34 % dalam lima tahun terakhir (Kemenko Perekonomian 2018). Berdasarkan kontribusi yang diberikan, UMKM sektor perdagangan memberikan kontribusi terhadap PDB paling besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya, namun dalam pengembangan usahanya, UMKM sektor perdagangan seringkali menghadapi beberapa kendala terutama masalah permodalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor demografi dan karakteristik bisnis online dan melihat hubungannya dengan intensi mengajukan kredit mikro. Penelitian ini mengaplikasikan teori intensi kombinasi Teory Accpetance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB) dengan memasukan variabel bauran pemasaran.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposif sampling, yaitu anggota Asosiasi Pebisnis Online Indonesia (APOI) yang dapat dihubungi dan bersedia diwawancarai secara online. Kriteria responden dalam peneltitian ini adalah terdaftar sebagai merchant atau telah berbisnis online di situs e-marketplace sekurangnya 6 bulan. Sampel yang berhasil dikumpulkan sebanyak 235 responden atau 51.53% dari 456 anggota APOI yang berhasil diwawancarai secara online. Kegiatan wawancara secara online dilaksanakan pada bulan Juli 2017 hingga Oktober 2018. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis tabulasi silang dan dan analisis Structural Equation Model (SEM). Analisis tabulasi silang untuk menguji hubungan asosiasi antara demografi dan karakter bisnis online dengan intensi pengajuan kredit mikro, sedangkan analisis SEM untuk menguji hubungan kausalitas variabel laten terhadap konstruk intensi pengajuan kredit mikro dengan berbasis pada Confirmatory Factor Analysis (CFA). Kajian ini selanjutnya memberikan kebaruan dalam penerapan temuan penelitian di lapangan dengan melakukan pengembangan terhadap sistem pengajuan kredit secara online berdasarkan temuan penelitian dan Focus Group Discussion (FGD) dengan ahli / manajemen lembaga keuangan. Hasil analisis deskriptif terhadap demografi responden pebisnis online dalam penelitian ini rata-rata usia responden 33 tahun (21 tahun – 53 tahun) dan paling banyak < 37 tahun. Mayoritas responden berusia dibawah 37 tahun, berjenis kelamin pria, pendidikan terakhir sarjana, berstatus pernikahan, beretnis Jawa dan beragama Islam dan berstatus karyawan. Sedangkan karakteristik bisnis online adalah mayoritas responden adalah adalah distributor, sudah memiliki fasilitas kredit, sudah pernah mengajukan kredit secara online, melakukan transaksi online > 30 kali, nilai transaksi < Rp 1 juta dan kebutuhan modal kerja Rp 25 – 50 juta. Hasil analisis tabulasi silang terhadap tujuh faktor demografi menunjukan bahwa hanya sumber pendapatan lain yang signifikan berhubungan dengan intensi merchant. Sedangkan hasil analisis tabulasi silang terhadap tujuh faktor karakteristik bisnis online menunjukan bahwa lama berbisnis online, pengalaman mengajukan kredit online dan besar kebutuhan modal kerja yang signifikan berhubungan dengan intensi merchant dalam pengajuan online kredit mikro.
Hasil analisis Structural Equation Model (SEM).menunjukan bahwa intensi pengajuan kredit dipengaruhi oleh sikap perilaku sebagai faktor intenal serta norma subyektif dan bauran pemasaran sebagai faktor eksternal. Sosialisasi kemudahan dalam pengajuan kredit akan efektif untuk membentuk sikap positif perilaku. Komunikasi bauran pemasaran melalui asosiasi pebisnis online dan e-marketplace akan membentuk norma subyektif yang positif. Selain perilaku sikap dan norma subektif, bauran pemasaran yang menekankan proses kredit yang cepat dan produk kredit yang sesuai kebutuhan pebisnis online akan meningkatkan intensi pengajuan kredit mikro. Pemahaman intensi pebisnis online dengan pendekatan bauran pemasaran akan bermanfaat untuk strategi pemasaran dalam mengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan target pasar. Peranan e-marketplace pada skema pengajuan online kredit mikro saat ini hanya sebatas media promosi lembaga keuangan dan sebagai media alternatif pengajuan kredit online. E-marketplace sebaiknya dilibatkan dalam proses seleksi aplikasi diawal berdasarkan kriteria yang ditetapkan sehingga aplikasi kredit yang didistribusikan ke lembaga keuangan prosesnya lebih cepat, dapat dipantau serta memiliki peluang disetujui lebih besar. Pihak luar yang juga berperan dalam penelitian ini terkait norma subyektif adalah asosiasi pebisnis online karena perannya yang cukup penting ketika memperkenalkan bisnis online kepada UMKM. Pihak asosiasi sebaiknya melanjutkan perannya dalam mendampingi merchant agar termotivasi untuk mengembankan bisnis online dengan mengajukan kredit mikro. Atas peranan tersebut pihak asosiasi sebaiknya dilibatkan sebagai perwakilan merchant oleh lembaga keuangan, e-marketplace atau pemerintah dalam rangka penyaluran KUR melalui media e-commerce.
Penelitian dengan memanfaatkan data anggota APOI (Asosiasi Pebisnis Online Indonesia) merupakan penelitian awal untuk mendapatkan gambaran umum merchant e-marketplace. Penelitian lanjutan dengan melibatkan pihak e-marketplace yang memiliki database merchant dapat memberikan gambaran intensi merchant yang lebih spesifik dari jenis usaha, jenis produk yang dijual maupun skala usaha. Penelitian lanjutan dengan menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dapat memberikan gambaran sampai perilaku nyata merchant (actual behavior) dalam mengajukan kredit online lewat e-marketplace.
Collections
- DT - Business [351]